Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Komisi IX-Menkes Diskors karena Anggota Dewan Protes Bahan Rapat Kurang Detail

Kompas.com - 22/03/2022, 13:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat kerja antara Komisi IX DPR dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengenai pergeseran pagu alokasi anggaran Kementerian Kesehatan pada Selasa (22/3/2022) diwarnai interupsi anggota dewan yang memprotes Budi karena materi rapat yang dibawa dinilai tidak detail.

Akibat hujan interupsi tersebut, rapat yang sudah dimulai terpaksa diskors hingga pukul 13.00 WIB demi memberikan waktu bagi Budi untuk melengkapi materi rapat.

"Bapak Ibu, jadi kalau saya menangkap dari yang ada di floor sementara kita skors dulu kita berikan kesempatan ke Pak Menkes," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris selaku pimpinan rapat.

Baca juga: Menkes Budi: Hong Kong Alami Lonjakan Kasus Covid-19 akibat Subvarian Omicron BA.2

Para anggota dewan menuntut materi rapat yang detail karena agenda rapat berkaitan dengan pergeseran anggaran Kementerian Kesehatan.

Anggota Komisi IX DPR Dewi Asmara mengatakan, dalam hal ini DPR sedang menjalankan fungsi anggarannya sehingga membutuhkan penjelasan yang detail dan resmi.

"Kita bahas anggaran masak cuma kayak executive summary kayak gini. Rasa-rasanya juga enggak seperti ini kalau pemerintah memberikan bahan di Badan Anggaran," ujar politikus Partai Golkar tersebut.

Senada, anggota Komisi IX dari Fraksi PAN, Saleh Daulay, merasa bahan materi rapat yang detail perlu diserahkan karena tidak semua anggota Komisi IX memiliki latar belakang di bidang keuangan.

Saleh juga mempersoalkan materi rapat yang baru diterima pada Senin (21/3/2022) malam kemarin, padahal menurutnya Kemenkes sudah lama meminta rapat dengan Komisi IX untuk membahas pergeseran anggaran tersebut.

"Kalau ini cuma rapat misalnya terkait dengan strategi kebijakan saja, enggak apa-apa, ini kan soal angka. Kami ini kan bukan akuntan, kami ini hanya anggota DPR biasa yang baca ini enggak seperti Pak Menteri membaca yang memang sudah orang keuangan," ujar Saleh.

Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago menambahkan, pihaknya juga sulit memahami rencana pergeseran anggaran di Kemenkes bila tidak dijabarkan secara detail di materi rapat.

"Kami sediakan waktu di awal sidang supaya kami bisa membantu apa yang diajukan kemenkes terkait degnan pergeseran-pergeseran ini. Tapi kalau tidak detail, tidak ada kejelasan dan samar-samar seperti ini, ini apa yang mau kita pahami?" kata politikus Partai Nasdem itu.

Baca juga: Budi Sadikin Mengaku Ditunjuk Jokowi Jadi Menkes karena Tak Punya Perasaan

Setelah rapat diputuskan diskors, Budi pun tampak meninggalkan Kompleks Parlemen dan berjanji akan melengkapi materi rapat agar rapat dapat dilanjutkan pada Selasa siang.

Ia pun menjelaskan, bahwa tidak ada perubahan anggaran, yang ada hanyalah pergeseran anggaran akibat perubahan struktur organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan.

"Itu yang nanti kita perbaiki ke depannya seperti apa, tapi ini sebenarnya laporan pergeseran saja sih, bukan perubahan anggaran. Anggarannya tetap sama yang sudah disetujui sebelumnya," ujar Budi kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com