Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anggota DPR Terjebak Macet di Puncak: Mau Buang Air Saja Repot

Kompas.com - 01/03/2022, 13:23 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR fraksi Gerindra Mulyadi menjadi salah satu orang yang terjebak macet panjang di kawasan Puncak, Ciawi, Kabupaten Bogor pada akhir pekan lalu. Bahkan menurut pengakuan sejumlah orang yang bepergian ke jalur Puncak pada akhir pekan kemarin mereka terjebak macet sampai belasan jam.

Peristiwa kemacetan panjang itu menurut Mulyadi terjadi sejak Sabtu (26/2/2022) pekan lalu. Ketika itu volume kendaraan yang masuk ke wilayah Puncak meningkat karena masa libur panjang, sebab pada 28 Februari ditetapkan sebagai hari libur peringatan Isra Miraj.

Anggota Komisi V DPR itu mengatakan, saat kemacetan itu terjadi dia sedang menuju kawasan Puncak untuk menghadiri undangan kegiatan dan sekaligus bertemu dengan konstituennya. Sebab saat ini DPR dalam masa reses, sehingga setiap anggotanya menggunakan kesempatan itu untuk bertemu dengan penduduk di daerah pemilihan.

Menurut Mulyadi, ketika dia sampai di Gadog, Ciawi menuju Puncak, aparat kepolisian menutup jalur karena diberlakukan kebijakan satu jalur dari kawasan Puncak menuju Ciawi.

Baca juga: Macet Parah Puncak Bogor ke Jakarta Ditempuh hingga 17 Jam, Ini Sebabnya

Akibatnya, kata Mulyadi, dia bersama sang sopir menunggu sampai empat jam dalam kondisi macet akibat kebijakan satu jalur itu. Padahal menurut Mulyadi, lokasi tempat pertemuan dengan konstituennya hanya berjarak empat kilometer dari Ciawi.

"Saya terus terang mau buang air saja sampai kerepotan. Saya kan kasihan juga dengan sopir. Selain itu menahan lapar juga dalam kondisi macet," kata Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Ketika sampai di lokasi pertemuan, Mulyadi mengatakan dia langsung bertemu dengan konstituen. Rata-rata para konstituen itu, kata Mulyadi, menyampaikan permintaan supaya persoalan kemacetan jalur Puncak setiap akhir pekan atau masa liburan panjang segera dicarikan jalan keluar.

"Masyarakat meminta supaya saya menyampaikan hal ini kepada pemerintah, minta solusi jangka panjang dan pendek supaya hal seperti itu tidak terulang," ujar Mulyadi.

Baca juga: Puncak Bogor Macet 2 Hari, Kapolda Jabar Sebut Penyebab Utama Pengendara Tidak Sabar

Bahkan menurut Mulyadi saat itu dia menerima banyak pesan WhatsApp dari para konstituen dan para penduduk di wilayah Puncak untuk meminta bantuan.

"Itu WA saya hari Sabtu-Minggu isinya penuh pesan minta bantuan soal macet Puncak. Ada yang minta bantuan karena ada warga yang harus ke rumah sakit dalam kondisi darurat. Akhirnya warga terpaksa membuka jalur sendiri di tengah kemacetan," ucap Mulyadi.

Persoalan kemacetan panjang di jalur Puncak menurut Mulyadi sudah terjadi puluhan tahun. Namun, dia merasa seolah pemerintah tidak mampu berbuat lebih untuk mengurai permasalahan itu.

Padahal menurut Mulyadi, titik kemacetan di kawasan Puncak hanya sekitar lima titik. Namun, kemacetan panjang terus terjadi setiap akhir pekan atau masa libur karena

"Pemerintah seperti tidak hadir padahal ini kan masalah yang sudah terjadi puluhan tahun," ucap Mulyadi.

Baca juga: Alternatif ke Puncak Lewat Jalur Puncak II, Ini Rutenya

Sebagai jalan keluar persoalan kemacetan di Jalur Puncak, Mulyadi mengatakan mendesak pemerintah untuk segera membangun jalur alternatif Puncak 2 di kawasan itu. Fungsinya untuk memisahkan jalur wisata dan jalur lalu lintas bagi penduduk setempat jika masa liburan dan akhir pekan tiba, supaya tidak terjadi kemacetan panjang seperti pada akhir pekan lalu.

Selain itu, Mulyadi mengatakan dia bersama Ketua Komisi V DPR Lasarus akan meninjau kawasan Puncak untuk mengetahui titik permasalahan kemacetan sebelum memberikan masukan kepada pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com