Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Lahirnya Liberalisme

Kompas.com - 25/02/2022, 00:15 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Liberalisme adalah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai yang utama.

Paham liberalisme mulai berkembang pada abad ke-18 dan 19 di Perancis dan Inggris.

Kelahiran liberalisme di Perancis untuk pertama kalinya dikobarkan oleh kaum borjuis. Liberalisme dilatarbelakangi adanya ketimpangan dan kesenjangan yang sangat mencolok dalam negara yang telah mengakar sekian lama di Perancis.

Sejak abad ke-17, pemerintah Perancis terlalu banyak mencampuri masalah kebebasan ekonomi dan mengekang ekonomi perdagangan.

Sebagai akibat sejarah masa lampau, terdapat pemisahan dan perbedaan yang sangat kentara antargolongan di Perancis. Golongan I dan II yang terdiri dari kaum bangsawan dan alim ulama memiliki banyak hak tanpa kewajiban. Golongan III yang terdiri dari kaum borjuis kaya raya dan rakyat biasa tanpa hak dan penuh dengan kewajiban.

Golongan borjuis mengajak rakyat untuk menentang kekuasaan tak terbatas raja dan kaum bangsawan yang bertindak sewenang-wenang. Mereka menuntut kebebasan ekonomi.

Baca juga: Ekonomi Liberal: Definisi dan Ciri-Cirinya

Lambat laun, tuntutan kaum borjuis tidak terbatas pada kebebasan dalam bidang ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang politik dan agama.

Puncaknya, pada tahun 1789, terjadilah revolusi Perancis yang menjadi awal terbentuknya golongan liberal. Liberalisme kemudian menyebar luas ke berbagai negara lainnya di Eropa dan mendapat banyak dukungan.

Selain di Perancis, awal perkembangan liberalisme juga terjadi di Inggris pada abad ke-19. Raja John pada saat itu mengeluarkan piagam Magna Charta yang menjamin kebebasan hak individu. Magna Charta menjadi langkah awal pembatasan kekuasaan absolut para Raja Inggris.

Hal ini memicu dua peristiwa penting dalam usaha memperjuangkan kebebasan individu pada tahun 1776, yaitu:

  • Peristiwa pertama adalah ditandatanganinya Declaration of Independence oleh 13 daerah koloni Inggris di Amerika Utara. Lepaslah 13 koloni ini dari penjajahan Inggris dan lahirlah Amerika Serikat.
  • Peristiwa kedua adalah penerbitan buku "The Wealth of Nations" karya Adam Smith yang melarang campur tangan pemerintah dalam urusan ekonomi.

Secara garis besar, kelahiran liberalisme dilatarbelakangi oleh jengahnya masyarakat terhadap kekuasaan absolut dan kesewenang-wenangan para pemimpin negara. Rakyat yang dipaksa tunduk, haus akan keadilan dan kebebasan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kebebasan ekonomi, politik, dan beragama.

Baca juga: Wapres Minta Mahasiswa Baru Tidak Terjerumus Paham Liberalisme, Sekularisme, Radikalisme

Ada empat unsur yang mendorong lahirnya liberalisme, yaitu:

  • Perkembangan ilmu pengetahuan: Ilmu pengetahuan menyadarkan masyarakat akan potensi, baik potensi individu maupun potensi organisasi, dalam hal ini adalah negara.
  • Pemanfaatan alat-alat teknologi: Kemudahan teknologi dari waktu ke waktu memudahkan manusia dalam mengelola berbagai aspek kehidupannya.
  • Perubahan sosial masyarakat: Perubahan sosial di mana masyarakatnya mulai enggan terkungkung di dalam pemerintahan yang timpang.
  • Timbulnya kesadaran memperbaharui cara hidup: Memperbaharui cara hidup menjadi tindak lanjut atas perkembangan ilmu pengetahuan di tengah masyarakat. Masyarakat terdorong untuk merealisasikan potensi-potensi yang dimiliki.

Kaum liberalis menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi, dan sistem pemerintahan yang transparan.

 

Referensi

  • Danial, Deni Muhammad. 2008. Mengenal Ideologi-Ideologi di Dunia. Semarang: ALPRIN
  • Rachman, Budhy Munawar dan Moh Shofan. 2010. Sekulerisme, Liberalisme, dan Pluralisme. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com