Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Prabowo Kerakyatan, Hatta Liberalis, Bagaimana Bisa Menyatu?"

Kompas.com - 14/05/2014, 14:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Peneliti Pusat Data Bersatu (PDB) Agus Herta menilai, duet bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan bakal calon wakil presiden Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa, sudah sangat ideal. Namun, Agus menilai, perbedaan visi dan misi dalam bidang ekonomi akan menjadi ganjalan dalam duet ini.

Hatta selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dinilai Agus sebagai seorang yang memiliki pandangan ekonomi liberalis. Sementara itu, dalam kampanye selama ini, Prabowo sering menggembar-gemborkan ekonomi kerakyatan.

"Jadi, Prabowo kerakyatan, Hatta liberalis. Bagaimana kedua kutub ini menyatu?" ujar Agus di Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Menurut Agus, dua ideologi ekonomi itu, meskipun sama-sama baik, jelas merupakan ideologi yang saling bertolak belakang. Satu-satunya cara untuk menyatukan ideologi itu, kata dia, adalah dengan mengalahnya salah satu pihak. Dengan begitu, nantinya prinsip yang dipakai bisa ekonomi kerakyatan atau ekonomi liberalis.

"Saya enggak bisa bayangkan kalau disatukan bagaimana, enggak cocok ideologinya kedua orang ini," tambahnya.

Namun, terlepas dari ideologi ekonomi yang berbeda, Agus menilai bahwa figur keduanya sangat cocok dan memiliki chemistry. "Positifnya Prabowo sangat tegas. Sementara itu, Hatta mempunyai kecermatan sangat tinggi sehingga keduanya akan menghasilkan pemerintahan yang kuat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com