Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Andi Widjajanto yang Kini Sulit "Digoyang" Parpol Koalisi meski Kembali Dekat Jokowi

Kompas.com - 21/02/2022, 15:30 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Andi Widjajanto yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pernah "didepak" dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) buntut ketidaksukaan partai koalisi. Kini posisi Andi dinilai akan relatif lebih aman.

Seperti diketahui, Andi Widjajanto di-reshuffle dari Kabinet Jokowi dari posisinya sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) tahun 2015.

Di awal kepemimpinan Jokowi, lulusan Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat, itu mendapat banyak penolakan dari partai politik (parpol) pengusung Jokowi-Jusuf Kalla, terutama PDI-Perjuangan.

Parpol koalisi menuding Andi Widjajanto menjadi penghalang antara Jokowi dan partai koalisi. Bahkan, Andi sempat disebut sebagai "Brutus" di lingkaran Istana.

Padahal, Andi Widjajanto merupakan salah satu tim sukses yang berjasa terhadap pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014. Banyak konsep kampanye hingga debat capres Jokowi yang merupakan pemikiran orisinal Andi.

Baca juga: Kilas Balik Andi Widjajanto Didepak dari Kabinet Jokowi karena Dianggap Brutus, Kini Jadi Gubernur Lemhannas

Meski tak lagi berada di ring satu Jokowi usai posisinya sebagai Seskab digantikan Pramono Anung, Andi Widjajanto diketahui tetap punya hubungan baik dengan Jokowi.

Kini tujuh tahun berselang, Jokowi kembali memanggil Andi Widjajanto untuk membantu di pemerintahannya.

Walaupun bukan posisi di dalam Istana, Lemhannas sebagai lembaga think tank pembentukan karakter pemimpin-pemimpin militer dan sipil, peranannya pun cukup penting.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai penunjukan Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas sudah tepat.

"Pilihan ini sudah sangat tepat, mengapa? Dilihat dari latar belakang yang dimiliki AW (Andi Widjajanto), ada beberapa hal yang bisa dilakukan AW sesuai dengan fungsi dan tugas dari Gubernur Lemhannas," kata Yunarto dalam perbincangan dengan Kompas.com, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Deretan Gubernur Lemhannas dari Kalangan Sipil, Andi Widjajanto yang Keempat

Posisi putra dari Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei itu pun kini relatif lebih aman karena tidak akan bersinggungan langsung dengan parpol. Dengan begitu, kecil kemungkinan Andi Widjajanto akan kembali digoyang oleh parpol koalisi Jokowi.

"Ini lebih cocok buat AW karena praktis tidak banyak berhubungan dengan partai," sebut Yunarto.

Lemhannas merupakan institusi yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional serta pengkajian strategik ketahanan nasional dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.

Salah satu tugas Gubernur Lemhannas adalah melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden.

Yunarto menilai Andi Widjajanto menjadi sosok yang cocok mengemban amanat itu. Karena selain mempunyai latar belakang keilmuan yang sesuai, kedekatannya dengan Jokowi bisa membuat Lemhannas lebih bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com