JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 2022-2027, Lolly Suhenty mengungkapkan, ada 373 dugaan penyelenggara pemilu tidak netral di Pemilu 2019. Menurutnya, angka kasus serupa terus naik tiap tahun.
"Dengan berat hati saya harus menyampaikan, pada Pemilu 2019 setidaknya tercatat 373 dugaan penyelenggara pemilu yang punya keberpihakan tidak netral. Ternyata angka ini dari tahun ke tahun meningkat. Di 2020, ada 698 yang diajukan ke DKPP dan 2021 naik jadi 921," ujar Lolly dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi II DPR, Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Beredar Daftar Nama Anggota KPU-Bawaslu Terpilih, Timsel Nyatakan Tak Tahu dan Tak Ikut Campur Lagi
Lolly pun menyatakan siap mendedikasikan diri untuk memastikan seluruh pengawas pemilu taat asas dan menghindari konflik kepentingan.
Dalam kesempatan tersebut, Lolly juga mengatakan akan mengedepankan pencegahan pelanggaran melalui literatur kepemiluan dengan metode dan bahasa yang adaptif.
Baca juga: Calon Anggota Bawaslu Ini Dorong Pengawasan Pemilu Ramah Lingkungan
Anggota Bawaslu Jawa Barat itu menuturkan, pendidikan pengawasan pemilu tidak hanya penting untuk publik, tapi juga bagi kader partai politik.
"Saya berpikir bahwa untuk 2024 tidak cukup hanya publik yang mendapatkan pendidikan pengawas pemilu, tapi juga kader parpol. Karena parpol adalah stakeholder utama dalam kepemiluan kita," kata Lolly.
"Semakin banyak kader partai yang memahami pengawasan pemilu, maka akan menekan angka pelanggaran," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.