Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Kapasitas Tempat Tidur Isolasi RS 80.000, Saat Ini Terisi 7.688

Kompas.com - 27/01/2022, 17:41 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terdapat 80.000 tempat tidur untuk perawatan isolasi pasien Covid-19 di seluruh Indonesia pada saat ini.

Dari kapasitas tersebut, sebanyak 7.688 tempat tidur telah terisi oleh pasien Covid-19 dengan 52 pasien dirawat di ruang ICU.

Ia pun mengatakan, dari data tersebut, saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit masih di bawah 10 persen.

"Kondisi di rumah sakit, per kemarin yang dirawat di seluruh Indonesia 7.688 di seluruh Indonesia. Yang di ICU 52. Total tempat tidur isolasi yang sudah siap sekarang untuk dipakai sekitar 80.000-an," kata Budi Gunadi ketika melakukan keterangan pers secara virtual, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Menanjak, Pemprov DKI Diminta Jangan Anggap Remeh Tetap Gelar PTM

Ia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan tempat tidur isolasi tambahan untuk menambah kapasitas yang ada, berkaca pada lonjakan kasus Covid-19 varian Delta pada bulan Juli lalu.

Menurutnya, bila terjadi lonjakan kasus Covid-19, kapasitas tempat tidur isolasi bisa ditingkatkan menjadi 120.000 sampai dengan 130.000.

"Namun yang sekarang ready untuk dipakai, nggak perlu dikonversi sudah siap 80.000-an. Sudah terisi 7.600," kata Budi.

Selain itu, Budi juga mengungkapkan mengenai kondisi penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Saat ini secara nasional terdapat 1.988 kasus Omicron. Ia mengungkapkan, terdapat dua ciri utama varian Omicron, yakni kenaikan jumlah kasus dalam waktu singkat serta tingkat hospitalisasi yang cenderung lebih rendah.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Wapres: Testing-Tracing Kita Lakukan Lebih Cepat

"Tingkat keparahannya juga lebih rendah. Sehingga kita juga melihat, yang masuk rumah sakit lebih rendah. Jadi lebih banyak orang-orang yang terkena Omicron ini dirawat di rumah atau isolasi mandiri. Itu sebabnya strategi pemerintah menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan Delta," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com