Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Wapres: Testing-Tracing Kita Lakukan Lebih Cepat

Kompas.com - 27/01/2022, 15:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengeklaim pemerintah telah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang sudah mulai merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir.

Ma'ruf mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah mempercepat proses pengetesan dan pelacakan (testing dan tracing) untuk mengidentifikasi kasus baru.

"Testing, tracing, treatment itu terus kita lakukan lebih cepat lagi untuk bisa mengetahui lebih banyak yang misalnya terkena," kata Ma'ruf saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Pencanangan Global Halal Hub di Tangerang, Banten, Kamis (27/1/2022).

Ma'ruf tidak menjawab lugas saat ditanya apakah pemerintah akan memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seiring peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini.

Baca juga: Perhimpunan Guru Minta Dinkes DKI Gencar Lakukan Tes Covid-19 Selama PTM 100 Persen

Namun, ia menyebutkan, pemerintah telah mengetatkan penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, jaga jarak, serta penerapan aplikasi PeduliLindungi.

Pemerintah, kata Ma'ruf, juga akan terus menggencarkan vaksinasi, baik vaksinasi dosis pertama, kedua, dan booster, serta vaksinasi bagi lansia dan anak-anak.

"Kita antisipasi juga untuk yang datang dari luar negeri dengan membuat karantina, kita lakukan pemeriksaan yang ketat dan kemudian karantina, tidak ada dispensasi-dispensasi tanpa karantina," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menambahkan, pemerintah memang telah memprediksi akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada bulan Februari hingga awal Maret 2022. Hal ini berkaca dari perkembangan kasus varian Omicron di berbagai negara.

"Tetapi kita sudah mengantisipasi supaya kenaikannya itu tidak eksponensial seperti yang terjadi di beberapa negara," ujar dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Keterisian Rumah Sakit Capai 45 Persen

Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia mulai merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir di mana terdapat 7.100 kasus baru pada Rabu (26/1/2022).

Penambahan kasus harian tersebut menjadi yang tertinggi sejak 7 September 2021 dengan jumlah kasus harian saat itu mencapai 7.201.

Dengan penambahan kasus baru kemarin, total kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.301.193.

Berdasarkan catatan Kompas.com, kasus harian Covid-19 mulai merangkak naik dua pekan terakhir.

Pada 11 Januari 2022, penambahan kasus harian Covid-19 menyentuh angka 802. Padahal sebelumnya, pada periode akhir November hingga awal Januari rata-rata kasus harian hanya mencapai angka 200.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com