JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi keberangkatan 419 jemaah umrah ke Arab Saudi.
Perjalanan ke negara tersebut saat ini dilaporkan banyak membawa penularan varian Omicron.
"Kan karena sudah berangkat, masak disuruh mundur lagi," ujar Luhut kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/1/2022).
Luhut kemudian menegaskan bahwa sepulangnya dari ibadah umrah, para jemaah harus tetap menjalani karantina.
Baca juga: Kemenag: Setelah Umrah, 419 Jemaah Akan Dikarantina di Hotel yang Ditentukan Satgas Covid-19
Adapun durasi karantina bagi mereka disebutkannya selama 7 hari.
"(Karantina) 7 hari. Kan buat keamanan kita semua kan. Keamanan yang bersangkutan, juga keamanan keluarganya. Keamanan kita semua lah," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 414 kasus Covid-19 dari penularan varian Omicron di Indonesia, paling banyak berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri.
Hal tersebut, kata dia, diperkuat dengan angka positivity rate untuk kedatangan luar negeri yang mencapai 13 persen.
"Jauh di atas positivity rate transmisi lokal yang 0,2 persen," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Baca juga: 414 Kasus Omicron, Menkes: Kebanyakan Datang dari Arab Saudi
Budi juga mengatakan, negara yang menjadi penyumbang varian Omicron di Indonesia juga mengalami pergeseran.
Saat ini, kata dia, pelaku perjalanan dari Arab Saudi paling banyak membawa varian baru virus Corona Omicron.
"Dan negara-negara yang paling tinggi sekarang bergeser pertama adalah Arab Saudi, kedua Turki, ketiga Amerika Serikat dan yang keempat adalah Uni Emirat Arab," ujarnya.
Di samping itu, Budi mengatakan, dari 414 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron, sebanyak 114 orang sudah sembuh, termasuk dua pasien yang mengalami gejala sedang dan membutuhkan oksigen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.