Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dipuji di Muktamar NU, "Jalan Tol Luar Biasa, Pak, Sekarang Lampung Padat"

Kompas.com - 22/12/2021, 10:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) Imam Azis memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pembangunan tol di Lampung.

Menurut Imam, kini masyarakat merasakan dampak dari pembangunan tol di Lampung yang telah diresmikan Presiden Jokowi.

"Ini ada titipan untuk Bapak Presiden dari masyarakat Lampung, ternyata jalan tolnya luar biasa, Pak. Sekarang Lampung padat, sangat luar biasa. Ini titipan dari masyarakat Lampung," kata Imam dalam pembukaan Muktamar ke-34 NU, disiarkan melalui akun YouTube TV NU, Rabu (22/12/2021).

Tepuk tangan peserta muktamar pun membahana.

Baca juga: Jokowi hingga JK Hadiri Pembukaan Muktamar Ke-34 NU, Presiden Pakai Sarung Hijau

Tampak dari siaran di YouTube, kamera menyorot Presiden Jokowi yang hadir langsung dalam Muktamar disertai Ibu Negara, Iriana, dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Jokowi terlihat memberikan senyum kepada Imam meski tetap dalam balutan masker di masa pandemi.

Imam tak menjelaskan lebih dalam terkait pembangunan tol di Lampung yang disebutnya luar biasa itu.

Jika ditilik, berdasarkan catatan Kompas.com, Presiden telah meresmikan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang atau dikenal Tol Bakauheni-Palembang pada Januari 2021.

Baca juga: Maju Mundur Pelaksanaan Muktamar NU dan Surat 9 Kiai Sepuh...

Diberitakan, tol ini menjadi bagian dari Tol Trans-Sumatera di bagian sisi selatan.

Keberadaan tol ini memangkas waktu perjalanan darat dari Bakauheni di Lampung menuju ke Palembang yang sebelumnya bisa sampai 12 jam menjadi hanya sekitar 3 jam.

“Sekarang hanya perlu waktu 3-3,5 jam. Ini akan menjadi sebuah lompatan besar karena menghemat waktu tempuh hingga 75 persen, dan efisiensi ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik,” kata Jokowi dikutip dari Antara, Rabu (27/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com