Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Pertanyakan Alasan Robin Menakut-Nakuti Azis untuk Dapat Rp 200 Juta

Kompas.com - 20/12/2021, 21:36 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertanyakan alasan mantan penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju mengaku mendapatkan uang Rp 200 juta setelah menakut-nakuti mantan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin.

Robin menyebut hal itu dilakukan sesuai kesepakatan dengan rekannya, Maskur Husain.

Adapun Robin merupakan terdakwa kasus dugaan suap pengurusan perkara di KPK.

Ia dihadirkan sebagai saksi untuk Azis menjadi terdakwa karena menjadi salah satu penyuap pada perkara ini.

Baca juga: Eks Penyidik KPK: Saya Akan Bongkar, Lili Pintauli Siregar Harus Masuk Penjara

Mulanya, Robin mengaku meminjam uang Rp 200 juta pada Azis dengan mengatakan bisa mengurus perkara terkait Lampung Tengah agar Azis tidak menjadi tersangka.

“Saksi kan paham terdakwa ini bukan orang biasa. Wakil Ketua DPR, kok berani menyampaikan kata-kata itu hanya untuk mendapatkan pinjaman?” kata jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (20/12/2021).

Robin menjawab bahwa hal itu dilakukannya sesuai kesepakatan dengan Maskur. Tujuannya, Azis mau mendengarkan dan meminjamkan uang Rp 200 juta.

“Tapi kok bisa berani?” cecar jaksa pada Robin.

Menurut Robin, keberanian itu muncul karena ia sedang banyak kebutuhan dan membutuhkan uang. 

Jaksa yang tak puas dengan jawaban Robin menyebut bahwa jika memang Robin membutuhkan uang, hal itu bisa dilakukan dengan meminta bantuan sesama rekannya di KPK.

Baca juga: Eks Penyidik KPK Mengaku Terima Uang Terkait Perkara, tetapi Menganggapnya Penipuan

Sebab, dalam pandangan jaksa, di internal KPK ada budaya saling membantu rekannya yang kesulitan.

“Harusnya kalau cuma nominal segitu di KPK mampu (membantu), kok bisa bicara memperdaya dan menakut-nakuti terdakwa yang seorang Wakil Ketua DPR?” ucap jaksa.

Robin berdalih mendapatkan informasi dari rekannya Agus Supriyadi dan ajudan Azis yang bernama Dedi Yulianto bahwa politisi Partai Golkar itu suka membantu.

“Siapa pun yang datang ke rumah dinasnya pasti beliau bantu,” ucap Robin.

“Kalau Saudara berpikiran begitu, kenapa mesti memperdaya?” kata jaksa. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com