Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Diseminasikan Keunggulan Tambak Milenial kepada Generasi Muda

Kompas.com - 09/12/2021, 13:35 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comTambak milenial merupakan salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) yang mengajak generasi muda untuk menjadi pembudidaya udang. Model tambak ini diyakini cocok untuk generasi muda, karena praktis dan mudah.

Untuk itu, Kementerian KP terus mengembangkan berbagai tambak milenial di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Di sana, melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Kementerian KP menggelar kegiatan temu lapang bertajuk “Budi Daya Udang Vaname Tambak Milenial Menggunakan Probiotik Rica”, Rabu (9/12/2021).

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendiseminasikan teknologi perikanan tepat guna demi kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Kementerian KP Akan Tingkatkan Fasilitas Produksi Kampung Budi Daya Ikan Patin di Lebak

Sebab, Kementerian KP melihat bahwa pemanfaatan teknologi dalam pengaplikasian tambak milenial dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk bisa ikut serta dalam pembangunan industri udang nasional.

Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengajak para pembudidaya milenial untuk berpikir kreatif melalui berbagai inovasi.

“(Generasi milenial) diharapkan serius dan terus belajar memikirkan bagaimana tambak milenial bisa meningkat secara ekonomi,” katanya, dikutip dari keterangan pers resmi, Kamis (9/12/2021).

Sementara itu, pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen menggenjot produktivitas dan kontinuitas budi daya udang di Indonesia.

Baca juga: Siapkan SDM Unggul, Kementerian KP Lantik Taruna Politeknik KP Dumai

Hal itu, kata dia, sesuai dengan program prioritas yang menjadi terobosan Kementerian KP, khususnya dalam hal pengembangan perikanan dan budi daya berbasis ekspor.

“Dengan komoditas unggulan di pasar global, yakni udang, lobster, kepiting, dan rumput laut, serta pembangunan kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal,” tutur Kusdiantoro.

Selain itu, dia berujar, Kementerian KP juga berupaya meningkatkan produksi udang nasional. sehingga diharapkan Indonesia bisa menguasai pasar udang dunia.

“Kami juga menggunakan pertimbangan ekologi dan ekonomi, sehingga sasaran tidak hanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah, tetapi juga kelestarian ekosistem,” paparnya.

Baca juga: Pakan Ikan Mahal, Kementerian KP Adakan Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif

Ditemui terpisah, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluh Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, kegiatan percontohan merupakan salah satu metode penyuluhan lewat demonstrasi cara atau hasil teknologi KP inovatif.

“Tujuannya untuk memperlihatkan secara nyata tentang pembinaan dan pendampingan di lapangan agar dapat diterima oleh pelaku utama dan pelaku usaha KP secara masif,” tuturnya.

Adapun kegiatan percontohan itu dilakukan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPP) Maros yang diaplikasikan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Laut Selatan, Desa Maharayya, Kecamatan Bontomatene, pada September hingga Desember 2021.

Baca juga: Kementerian KP dan Pos Indonesia Luncurkan Prangko Seri Ikan Hias Endemik

Kegiatan temu lapang bertajuk ?Budi Daya Udang Vaname Tambak Milenial Menggunakan Probiotik Rica?, Rabu (9/12/2021).DOK. Humas BRSDM Kementerian KP Kegiatan temu lapang bertajuk ?Budi Daya Udang Vaname Tambak Milenial Menggunakan Probiotik Rica?, Rabu (9/12/2021).

Halaman:


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com