Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Satgas Covid-19 Imbau Kepala Daerah Pantau Tren Kasus Nasional dan Regional

Kompas.com - 24/11/2021, 15:11 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia harus waspada agar tidak terjadi lonjakan kasus di awal Tahun Baru 2022.

Oleh karenanya ia mengimbau kepala daerah seperti gubernur, bupati dan wali kota harus siap dan mengantisipasi lonjakan kasus menjelang periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

“Tren kasus secara nasional dan regional harus terus dipantau dan apabila ada kenaikan kasus maka segera ditindaklanjuti,” ujar Wiku seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Selasa (23/11/2021).

Tak hanya antisipasi, lanjut dia, bupati dan wali kota juga harus saling berkoordinasi, mengingatkan dan bahu-membahu apabila di wilayahnya mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Baca juga: IDI Minta Pemerintah Jaga Ketersediaan Obat untuk Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Pernyataan itu Wiku sampaikan dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Selain koordinasi kepala daerah, Wiku meminta masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dengan menerapkan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Lebih lanjut ia mengimbau pembentukan satgas atau pos komando (posko) di setiap fasilitas umum (fasum).

Begitu pula masyarakat juga diimbau bepergian pada lokasi dan kegiatan yang sudah memfasilitasi keberadaan satgas khusus Covid-19.

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Dukung Pemerintah Tangani Pandemi

"Semata-mata ini demi menjamin keamanan diri sendiri dan keluarga yang berperan dalam mencegah peningkatan kasus pada tingkat regional maupun nasional," ucap Wiku.

Pembukaan kegiatan secara bertahap

Seperti diketahui, Indonesia saat ini berangsur-angsur kembali membuka berbagai sektor kegiatan masyarakat secara bertahap akibat pandemi Covid-19.

Pemerintah melakukan pembukaan kegiatan itu pun secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa. Hal ini dilakukan agar kondisi pandemi yang tengah terkendali dapat terus dijaga. Utamanya pada periode libur Nataru 2022 mendatang.

Pada kesempatan tersebut, Wiku mengatakan, pembukaan bertahap merupakan metode Indonesia setelah mempelajari pengalaman dari empat negara di Eropa dalam penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Jokowi: Waspada Pandemi Gelombang 3, Covid-19 di Eropa Sedang Tinggi-tingginya

Pengalaman dari empat negara itu menjadi patokan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas yang aman dan nyaman dari Covid-19.

Wiku menambahkan, Indonesia juga perlu memperhatikan lonjakan kasus di berbagai negara berpotensi menjadi importasi kasus.

"Dari kenaikan kasus di empat negara ini, kami dapat belajar bahwa pembukaan aktivitas masyarakat yang terlalu tergesa-gesa dan tidak menerapkan prinsip kehati-hatian dapat mengakibatkan lonjakan kasus yang sangat tajam," ucapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com