Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Meneropong Peluang Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil di Pilpres 2024

Kompas.com - 18/11/2021, 14:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

NAMA Ganjar Pranowo di pentas proyeksi politik dan survei pemilihan presiden 2024 memang terbilang baru, jika dibanding nama Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, atau Anies Baswedan.

Tapi di antara nama-nama itu, setelah namanya beredar, angka raihan Ganjar terbilang cukup konsisten. Survei-survei yang dilakukan beberapa bulan terakhir menunjukkan fakta tersebut. Nama Ganjar tak pernah lagi absen.

Memang posisinya bisa bergeser-geser. Memang begitulah dunia survei dan dunia politik.

Tapi jika dilihat dari gambar yang lebih besar, nama Ganjar tidak lagi berada di posisi marginal. Posisi Ganjar dalam konteks popularitas, akseptabilitas, atau elektabilitas versi lembaga-lembaga survei sudah berada pada kategori "layak ditakuti" oleh calon-calon kompetitornya.

Survei Litbang Kompas

Anies misalnya. Gubernur Jakarta ini pernah hampir selalu berada di posisi teratas survei. Namun, sebagaimana hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini, angka raihan Anies berbanding lurus dengan angka antipati publik terhadapnya.

Menurut survei Litbang Kompas, terkait dengan indikator penolakan publik, Ganjar, juga Ridwan Kamil, relatif lebih baik dari Anies.

Hasil survei menunjukkan, derajat penolakan publik terhadap Ganjar maupun Ridwan di bawah 1 persen. Sebaliknya, Anies dihadapkan pada derajat penolakan publik sebesar 7,6 persen. Proporsi penolakan Anies agak mendekati besaran penerimaan publik padanya.

-KOMPAS -

Begitu pula dengan kemampuan penguasaan daerah masing-masing, jika merujuk pada hasil survei yang sama.

Selengkapnya survei Litbang Kompas baca: Anies, Ganjar, Ridwan Bersaing, Siapa Unggul?

 

Dikatakan bahwa sebagai Gubernur Jawa Tengah, capaian Ganjar Pranowo relatif lebih tinggi dibanding Anies atau Ridwan. Hingga saat ini, Ganjar didukung oleh 38,3 persen responden yang bermukim di Jawa Tengah.

Dengan proporsi sebesar itu, Ganjar merajai Jawa Tengah, walaupun sebagian besar warganya hingga kini belum menentukan siapa tokoh yang akan mereka pilih menjadi presiden.

Namun demikian, angka tersebut bisa sedikit memberi sinyal bahwa banyak pemilih Ganjar di Jawa Tengah sudah "aware" dengan "peluang politik" yang dimiliki pemimpin mereka di 2024.

Citra yang dibangun Ganjar

Rendahnya tingkat antipati publik pada Ganjar sangat bisa dipahami, mengingat sikap politiknya yang acap digambarkan dengan kata "sopan atau elok" di satu sisi dan posisi politiknya yang nyaris tidak pernah berada pada posisi ekstrem di sisi lain.

Ini Berbeda dengan Prabowo atau Anies yang cenderung masih terselimuti citra tertentu yang cenderung berpotensi memecah publik.

Prabowo secara historis masih belum bisa lepas dari citra masa lalunya sebagai salah satu bagian dari Orde Baru. Pun secara politik, Prabowo acap dikaitkan dengan sayap nasionalis yang agak kanan, ketimbang nasionalisme ala Ganjar yang "kalem" dan "bersahabat."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com