Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pemerintah Berkomitmen Jadikan Indonesia Pemain Kunci Ekonomi dan Keuangan Syariah

Kompas.com - 09/11/2021, 13:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah harus dioptimalkan sebagai mesin pertumbuhan baru ekonomi nasional.

Terlebih pandemi Covid-19 telah menghantam ekonomi dunia. Sehingga untuk memulihkannya, ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu yang bisa dioptimalkan.

"Terlebih setelah pandemi Covid-19 menghantam ekonomi dunia, kita makin menyadari bahwa sektor ekonomi syariah harus dioptimalkan sebagai mesin pertumbuhan baru yang mendukung perekonomian nasional," ujar Ma'ruf di acara The 2021 Sebelas Maret International Conference On Islamic Economics, Selasa (9/11/2021).

Ma'ruf mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah merupakan potensi besar bagi perekonomian nasional.

Pasalnya, Indonesia dinilainya memiliki kekuatan besar untuk perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

Hal itu bukan hanya sebagai konsumen tetapi juga sebagai produsen.

Baca juga: Wapres Minta Andika Perkasa Jaga Kondusivitas Keamanan di Papua

"Mengutip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut potensi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah bagaikan raksasa tidur yang sudah saatnya untuk dibangunkan," ujar Ma'ruf.

Menurut dia, hal tersebut sangat penting untuk berkontribusi dalam upaya mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju tahun 2045.

Selain itu, Ma'ruf menilai peluang di tingkat global juga mendukung untuk membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah nasional.

Terlebih, pasar muslim di seluruh dunia mencakup lebih dari 2 miliar populasi. Hal itu juga diprediksi akan terus bertumbuh.

Bahkan laporan State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 memperkirakan belanja muslim di dunia pada sektor ekonomi syariah mencapai 2,02 triliun dollar AS pada 2019.

Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 3,2 persen dari tahun 2018, meskipun mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, pada tahun 2024, belanja muslim di dunia juga diperkirakan akan mencapai 2,4 triliun USD.

Baca juga: Wapres Maruf: Peparnas XVI Papua adalah Pembuktian Semangat Kesetaraan

"Menyadari potensi yang dimiliki, didukung data-data terkait peluang, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di bidang ekonomi dan keuangan syariah dunia, bukan hanya sebagai konsumen melainkan juga sebagai produsen," kata dia.

Komitmen tersebut pun, kata dia, direalisakan melalui berbagai hal seperti membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), hingga penggabungan 3 bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Ma'ruf mengatakan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia difokuskan pada empat bidang.

Keempat bidang itu adalah pengembangan industri produk halal, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan kegiatan usaha syariah atau bisnis syariah.

Oleh karena itu, Ma'ruf pun menilai perlunya peran perguruan tinggi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya perbankan syariah.

"Perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam bentuk pemikiran, inovasi, penyiapan sumber daya manusia (SDM) dan mendorong literasi dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com