Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Cendekiawan Keagamaan Bantu RI Jadi Negara High Income

Kompas.com - 04/11/2021, 11:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengharapkan peranan para cendekiawan keagamaan untuk dapat membangun Indonesia yang maju dan sejahtera.

Pasalnya, pemerintah memiliki target menjadi negara dengan pendapatan tinggi (high income country).

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf saat menerima audiensi Pengurus Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres, Jakarta Pusat, Rabu, (3/11/2021).

"Harapan saya KCBI berperan secara optimal dan harus menghasilkan gagasan-gagasan yang segar konstruktif," ujar Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Kamis (4/11/2021).

"Kami ingin mengakselerasi supaya kita tidak lagi menjadi middle income country, tapi ingin menjadi high income country, ini tentu harus ada terobosan-terobosan," kata dia.

Baca juga: Bertemu Moeldoko, Wapres Maruf Bahas soal Kesejahteraan di Papua

Ma'ruf mengatakan, Indonesia membutuhkan peranan para cendekiawan keagamaan untuk membangun kesejahteraan masyarakat.

Tidak hanya bagi umat masing-masing, tetapi juga untuk bangsa Indonesia melalui sumbangan pikiran dan konsep-konsep pikiran dari berbagai kelompok cendekiawan.

Menurut Ma'ruf, peran para cendekiawan juga diperlukan dalam menjaga kerukunan beragama agar tidak ada konflik keagamaan dalam negeri.

Baca juga: Wapres Tekankan soal Pemberdayaan Masyarakat untuk Kurangi Kemiskinan

Dia mengatakan, seluruh pihak harus bisa menyelesaikan berbagai persoalan dan dikawal bersama.

"Oleh karena itu, peran majelis-majelis agama dan secara khusus peran dari kelompok cendekiawan dari kalangan majelis-majelis agama itu menjadi sangat diperlukan keberadaannya,” kata dia.

Ma'ruf mengingatkan agar tidak boleh ada yang mengganggu kerukunan umat dan bangsa.

Dalam hal ini, kata dia, tugas intelektual cendekiawan pun menjadi penting dalam rangka merumuskan semua aspek itu.

Baca juga: Wapres Dorong Penguatan Karakter Kebangsaan Sesuai Pancasila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com