Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibaratkan Bansos seperti Balsam, Menko PMK: Tangani Kemiskinan Ekstrem Tak Cukup dengan Bansos

Kompas.com - 30/10/2021, 10:37 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, penanganan kemiskinan ekstrem tidak cukup hanya dengan skema bantuan sosial (bansos).

Muhadjir mengibaratkan bansos seperti balsam, obat gosok untuk meredakan nyeri akibat cedera yang tidak akan mengobati penyakit.

Muhadjir menyampaikan itu saat memberikan sambutan dalam acara "Launching Perlindungan Program BPJS Ketenagakerjaan untuk Nelayan Kecil, Guru Mengaji/Sekolah Minggu di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (28/10/2021).

"(Menangani) kemiskinan ekstrem tidak cukup diberi dengan bansos. Bansos itu kalau untuk tangani kemiskinan ekstrem seperti balsam, jadi obat semua penyakit tetapi sebetulnya tidak menyelesaikan penyakit,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Menko PMK Sebut Ada 2.148 Kejadian Bencana Sepanjang 2021

Menurut dia, fungsi bansos serupa dengan balsam. Sebab, bansos tidak benar-benar menyelesaikan masalah utama kemiskinan.

Ia mengatakan, penanganan permasalahan kemiskinan ekstrem harus secara komprehensif dengan banyak pendekatan.

“(Bansos) hanya menyelesaikan rasa sakitnya aja, tetapi penyakitnya tidak selesai," kata dia.

Lebih lanjut, Menko PMK menyebut Probolinggo, khususnya Kabupaten Probolinggo, sebagai salah satu wilayah yang masuk kategori kemiskinan ekstrem tinggi.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir: Kemiskinan Ekstrem Harus Nol pada 2024

Berdasarkan data yang diperolehnya, Muhadjir menyebutkan, jumlah penduduk miskin ekstrem di Provinsi Jawa Timur mencapai 508.571 jiwa.

Secara khusus, sebanyak 114.250 jiwa penduduk miskin ekstrem berada di Kabupaten Probolinggo.

"Tentu saja karena Probolinggo ini kota dan kabupatennya satu tempat yang tidak bisa dipisahkan, maka sebetulnya kemungkinan juga ada miskin ekstrem di Kota Probolinggo yang jumlahnya cukup banyak," tuturnya.

Muhadjir menekankan, salah satu yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo adalah kemiskinan ekstrem di kalangan nelayan.

Baca juga: Menko PMK: Pendekatan Lingkungan Salah Satu Cara Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem

Adapun Kota Probolinggo memiliki wilayah pesisir yang cukup luas. Oleh karena itu, Muhadjir mengapresiasi inisiasi Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin yang menginisiasi program BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu kalangan nelayan.

"Sudah nyambung apa yang sedang kita lakukan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, dengan apa yang menjadi perintah Presiden, dan dengan apa yang diinisiasi Pak Wali Kota Probolinggo," jelasnya.

Muhadjir mengatakan, bantuan BPJS Ketenagakerjaan untuk kalangan nelayan akan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil yang belum sejahtera.

"Saya sangat senang sekali, menyambut baik sekali inisiatif cerdas Pak Hadi untuk memberikan bantuan BPJS Ketenagakerjaan di kalangan nelayan kecil," tuturnya.

Dalam kunjungan ini, Menko PMK didampingi Hadi Zainal Abidin, Direktur BPJS Ketenagakerjaan Zainuddin, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ernawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com