Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Disiapkan Jadi Kiblat Pembangunan Olahraga Nasional

Kompas.com - 05/10/2021, 13:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyiapkan peta jalan atau roadmap untuk menjadikan Papua sebagai kiblat pembangunan olahraga nasional.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, rencana itu menjadi bagian dari desain besar pembangunan keolahragaan nasional untuk menyongsong tahun emas 2045.

“Termasuk dikembangkan juga Papua sebagai tujuan wisata olahraga. Visi ke depan disiapkan roadmap Papua dan Indonesia Timur sebagai kiblat pembangunan olahraga nasional,” kata Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Ketua DPR Harap Fasilitas Olahraga di Papua Dapat Dimanfaatkan Rakyat Setelah PON Usai

Muhadjir mengatakan, keputusan menjadikan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX telah menunjukkan tekad untuk mencapai tujuan itu.

Pemerintah berharap Papua menjadi tempat pengembangan bakat atlet dari berbagai daerah dengan memanfaatkan lokasi atau venue PON.

"Ini menjadi bagian dari perwujudan visi Presiden Jokowi. Tak hanya mengembangkan bakat anak-anak muda Papua, tetapi atlet dari daerah lain diharapkan bisa berlatih di Papua dengan memanfaatkan venue-venue PON," kata dia.

Suasana pertunjukan kembang api saat pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Papua, Sabtu (2/10/2021). Perhelatan olahraga empat tahunan tersebut mengangkat tema 'Torang Bisa'.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Suasana pertunjukan kembang api saat pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Papua, Sabtu (2/10/2021). Perhelatan olahraga empat tahunan tersebut mengangkat tema 'Torang Bisa'.

Muhadjir mengatakan, arena penyelenggaraan PON yang telah dibangun dengan standar internasional itu didedikasikan untuk putra-putri terbaik Papua dan atlet lainnya.

Oleh karena itu, Muhadjir berpesan agar fasilitas megah itu bisa dimanfaatkan dengan baik setelah PON XX, terutama dalam menemukan bibit-bibit muda olahraga.

"Yang penting bagaimana supaya fasilitas ini dimanfaatkan betul setelah PON, terutama untuk melakukan rekrutmen dan pembinaan atlet-atlet yang bertalenta di Papua," ucap dia.

Baca juga: Jokowi: Saya Tak Ingin Setelah PON XX Fasilitas Jadi Sepi dan Tak Terawat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan arena PON XX secara simbolis di Gedung Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura.

Tujuh venue yang diresmikan itu yakni arena akuatik, arena panahan yang berada di Istora Papua Bangkir, arena kriket dan arena hoki (outdoor-indoor) di Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.

Selanjutnya arena sepatu roda di Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura, dan arena dayung di Teluk Youtefa, Kota Jayapura.

PON XX di Papua berlangsung sejak 2 hingga 15 Oktober 2021, diikuti sekitar 7.000 atlet dari 34 provinsi yang akan memperebutkan 2.239 medali dari 681 nomor pertandingan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com