Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CISDI Ungkap Banyak Tenaga Kesehatan Tak Dapat Perlindungan Saat Terkena Covid-19

Kompas.com - 29/08/2021, 16:23 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Center For Indonesia's Strategic Development Intitives (CISDI) mengungkap masih banyak tenaga kesehatan yang tidak mendapat perlindungan dari Covid-19.

Ketika terkena Covid-19, mereka justru memiliki akses yang terbatas.

Direktur CISDI Egi Abdul Wahid mengatakan, hal tersebut sedianya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga pemberi kerja dalam hal ini adalah rumah sakit atau puskesmas.

Baca juga: CISDI Ungkap Banyak Tenaga Kesehatan Belum Dapat Insentif Selama Pandemi Covid-19

"Masih banyak tenaga kesehatan yang dapat akses tes terbatas saat bergejala (Covid-19) dengan risiko terpapar tinggi mereka tidak dapat akses tes yang merata," kata Egi di acara dialog bertajuk 'Dilema Nakes: Bagaimana Pemenuhan Hak-Hak Nakes' yang diselenggarakan Public Virtue secara daring, Minggu (29/8/2021).

Berdasarkan hasil temuannya, terdapat beberapa rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ketika para tenaga kesehatannya bergejala Covid-19 langsung dites.

Namun ada beberapa tenaga kesehatan yang harus mengeluarkan uang sendiri untuk melakukan tes dan diperlakukan sebagai pasien biasa.

"Ada yang gratis tapi hasilnya lama, padahal tenaga kesehatan butuh kepastian karena semakin lama menunggu hasil keluar mereka harus isolasi mandiri, sehingga mereka banyak yang tes di luar dan itu tidak di-reimburse oleh rumah sakit," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Langkah untuk Ubah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi

Temuan juga menunjukkan banyaknya tenaga kesehatan yang tidak mendapat dukungan dari pemerintah daerah atau fasilitas kesehatan baik untuk isolasi mandiri maupun vitamin atau obat.

Padahal, kata dia, peran para tenaga kesehatan sangat penting pada masa pandemi Covid-19 saat ini sehingga harus diperhatikan.

"Tidak hanya yang di rumah sakit yang butuh dukungan tapi yang di puskesmas juga penting. Perlindungan terhadap tenaga kesehatan non medis yang tracing juga perlu kita kampanyekan karena banyak yang terpapar akibat lakukan tracing," kata dia.

Bahkan, para tracer yang bertugas melacak mereka yang kontak dengan orang terpapar Covid-19 juga tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja.

Hal tersebut dinilai bertolak belakang dengan komitmen pemerintah untuk memberikan jaminan kesehatan dan kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com