Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Keluhan soal Stok Vaksin di Daerah, Pemerintah Diminta Gencarkan Lobi ke Produsen

Kompas.com - 02/08/2021, 11:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta agar pemerintah menggencarkan lobi ke produsen atau mitra kerja sama produksi vaksin Covid-19 untuk meningkatkan stok vaksin.

Menurut Rahmad, hal ini harus dilakukan karena banyak daerah yang mengeluhkan kurangnya stok vaksin atau bahkan belum mendapatkan vaksin.

"Saya kira keluhannya hampir sama terhadap keberadaan vaksin. Saya kira, ini menjadi PR pemerintah untuk bagaimana meningkatkan stok. Bagaimana pemerintah untuk mencoba melobi kepada mitra vendor vaksin," kata Rahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Pertanyakan Stok Vaksin di Daerah, Politisi Nasdem Minta Pemerintah Transparan

Politisi PDI-P itu mengatakan, keluhan mengenai kurangnya stok vaksin tak hanya muncul di Jawa Tengah.

Sementara, Rahmad mengatakan, pemerintah mengandalkan pasokan vaksin melalui impor. Dengan demikian, jumlah stok vaksin tergantung dari komitmen produsen.

"Vaksin kita kan 100 persen impor. Stok kita tergantung dari jumlah dan komitmen dari para vendor (produsen). Memang selama ini kan yang terbesar dari Sinovac, China," tutur dia.

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V itu mengingatkan, seluruh negara tengah berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin.

Di sisi lain, menurut Rahmad, pemerintah juga harus menggencarkan peran sebagai anggota Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) agar lebih banyak mendapatkan stok vaksin impor.

"Saya kira ini menjadi PR kita bersama, terutama pemerintah untuk mencoba melobi kepada GAVI agar kita lebih banyak lagi mendapat vaksin gratis," kata Rahmad.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Ada 55 Juta Dosis: 40 Juta Bulk, Sisanya Vaksin Jadi

Sementara itu, untuk mitra bisnis vaksin, Rahmad meminta agar komitmen pendistribusian dan pengiriman vaksin ke Indonesia tepat waktu dan sesuai kuantitas yang disepakati.

Rahmad menuturkan, kekurangan vaksin di daerah juga disebabkan karena persoalan pendistribusian.

"Komitmen yang telah diberikan kepada Indonesia terkait pendistribusian dan pengirimannya kepada Indonesia untuk bisa tepat waktu. Selain itu juga tepat target jumlah kuantitas vaksin yang akan kita terima," tutur Rahmad.

Kemudian, Rahmad juga mendorong percepatan pengadaan vaksin dalam negeri, yakni Vaksin Merah Putih.

Ia berharap Vaksin Merah Putih dapat mulai diproduksi pada awal tahun 2022.

"Kalau tidak salah kan September sudah uji klinis tahap pertama. Mudah-mudahan secara simultan uji klinis satu aman, dan diimbangi dengan uji klinis dua dan tiga.

Baca juga: Stok Vaksin Mulai Menipis, Kadinkes Sumsel: Kita Sudah Teriak-teriak agar Segera Dikirim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com