Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Catat 372 Kasus Covid-19 dengan Variant of Concern, Delta Masih Mendominasi

Kompas.com - 02/08/2021, 10:19 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI per 30 Juli 2021 mencatat, ada 372 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akibat tiga varian Corona di DKI Jakarta.

Ketiga varian itu adalah Alpha, Beta, dan Delta. Ketiga varian virus Corona itu digolongkan sebagai variant of concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari jumlah tersebut, varian Delta masih mendominasi di DKI Jakarta sebanyak 323 kasus. Kemudian, 37 kasus Covid-19 dari varian Alpha dan 12 kasus dari varian Beta.

Jumlah ini mengalami peningkatan dari data sebelumnya.

Baca juga: Kemenkes Temukan 1.066 Kasus Covid-19 Akibat Varian Delta, DKI Catat 323

Data Balitbangkes per 27 Juli melaporkan, sebanyak 298 kasus Covid-19 dengan varian Delta, 35 kasus akibat varian Aplha dan 8 kasus akibat Beta.

Jumlah tersebut menunjukkan bahwa varian Delta mengalami peningkatan yang signifikan daripada dua varian Corona lainnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian delta telah menyebar hampir merata di seluruh daerah di Indonesia berdasarkan hasil penelitian spesimen.

"Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, berasal dari 24 provinsi, sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," kata Nadia dikutip dari Antara, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: Pemprov DKI Sudah Vaksinasi 7,5 Juta Warga, 40 Persennya Ber-KTP Luar Jakarta

Nadia menjelaskan, jejaring laboratorium genomic sequencing atau metode pengurutan genom untuk memetakan mutasi virus di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus corona di Indonesia.

Sejak awal Januari hingga 28 Juli, kata Nadia, Indonesia telah melaporkan 3.651 hasil pengurutan genom ke dalam database global. Tercatat di dalamnya, tiga dari empat varian virus corona yang harus diwaspadai, yaitu varian alfa, beta, dan delta.

Menurut Nadia, laporan tersebut patut menjadi perhatian bersama, mengingat potensi penularan varian baru virus corona di Indonesia masih sangat tinggi.

Untuk menekan penyebaran Covid-19, kata Nadia, pemerintah melakukan penguatan testing dan tracing terutama di pemukiman padat penduduk.

Mekanisme tracing atau pelacakan juga menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan dalam mengetahui kontak erat pasien. Penduduk yang mengalami kontak erat akan diarahkan untuk dikarantina.

Baca juga: Eijkman Koreksi, Dua Kasus di Jambi Bukan Varian Delta Plus

Nadia menuturkan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan volume testing dari sekitar 300.000 menjadi 500.000 per hari.

"Kita juga lakukan percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh. Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian dari pasien terjangkit Covid-19," ujarnya.

Selain itu, Nadia meminta partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam membantu menghambat, bahkan memutus transmisi virus dengan patuh pada protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com