Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Banyak Pabrik Oksigen Bisa Tambah Kapasitasnya, Ada yang Off Bisa Dihidupkan Lagi

Kompas.com - 18/07/2021, 07:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini masih banyak pabrik produsen oksigen yang bisa ditambah kapasitasnya.

Ada juga pabrik yang sudah tidak berproduksi tetapi masih bisa difungsikan kembali.

Jokowi meminta jajarannya untuk segera mencari solusi meningkatnya kebutuhan oksigen menyusul lonjakan kasus Covid-19. 

"Tadi pagi saya ke pabrik, ke PT Aneka Industri, saya banyak mendapatkan informasi dari sana bahwa sebetulnya masih banyak pabrik yang bisa ditambah kapasitasnya. Ada juga pabrik yang off yang itu bisa di-on kan tapi membutuhkan pembiayaan," ujar Jokowi dalam pengantar ratas evaluasi PPKM darurat pada 16 Juli 2021 yang ditayangkan Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).

"Ini tolong juga dicarikan solusinya karena apa pun kita memang harus menyiapkan diri apabila betul-betul ada lonjakan dan kebutuhan oksigen bisa terpenuhi," tegasnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Minta Bantuan Pemerintah Pusat Pasok Obat dan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Sehingga menurut Jokowi jika semua produsen oksigen dalam negeri digerakkan bisa mencukupi kebutuhan oksigen dalam penanganan pandemi.

Oleh karenanya, dia meminta kepada produsen oksigen BUMN dapat membantu.

"Yang berkaitan dengan industri-industri BUMN, ini saya kira bisa membantu karena dari situ bisa juga keluar oksigen. Krakatau Steel misalnya, pabrik-pabrik pupuk kita, industri petrokimia kita semuanya bisa ikut membantu," tambah kepala negara.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19 saat ini sedang mengalami peningkatan sangat pesat.

Dalam sehari kebutuhan oksigen hampir mencapai 2.000 ton.

"Kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat dari sebelumnya 400 ton sehari naik pesat hampir menjadi 2.000 ton per hari," ujar Budi dalam konferensi pers virtual usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri terkait pada Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Mohon Maaf untuk Sementara IGD Tidak Menerima Pelayanan Pasien yang Memerlukan Oksigen

Untuk mengantisipasi besarnya kebutuhan itu, pemerintah menggunakan excess capacity atau kelebihan kapasitas dari oksigen dari pabrik-pabrik dan industri yang ada di dalam negeri.

Strategi ini bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian yang mana dalam sehari ada 240 ton hingga 250 ton kelebihan oksigen yang bisa dimanfaatkan.

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan pembelian 20.000 hingga 30.000 oksigen konsentrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com