Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan Oksigen Tak Bisa Dibiarkan, Dampaknya terhadap Pasien, dan Upaya Pemerintah Mengatasinya

Kompas.com - 05/07/2021, 09:43 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami kekurangan oksigen menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta dilaporkan mengalami kekurangan stok oksigen cair (liquid oxygen) pada Sabtu (3/7/2021). Hal ini berdampak pada pasien yang menjalani perawatan intensif.

Terkait kondisi tersebut, RSUP Dr Sardjito mengirimkan surat permohonan yang kepada Menteri Kesehatan RI dan beberapa pejabat lainnya yang ditandatangani Direktur RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto.

Selain itu, RSUP telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain.

Baca juga: Titah Luhut ke Produsen Oksigen RI: 100 Persen untuk Medis!

Akan tetapi, saat itu masih mengalami kendala dan pasokan oksigen dan diperkirakan paling cepat akan datang ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 4 Juni 2021 pukul 12.00 WIB.

Persediaan oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada  Sabtu tanggal 3 Juli 2021 pukul 16.00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen pada pukul 18.00 WIB, sehingga berisiko pada keselamatan pasien yang dirawat, baik pasien Covid-19 maupun non-Covid-19.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan, pihaknya tidak kehabisan oksigen tetapi saat ini sedang menunggu pasokan.

"Bukan kehabisan, ini lagi menunggu pasokan saja. Bukan habis," ujar Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto, Sabtu.

Ruknomo mengatakan, stok memang menipis. Saat ini pihaknya mengoptimalkan oksigen tabung untuk memenuhi kebutuhan.

Selain RSUP Dr Sardjito, rumah sakit rujukan Covid-19 utama di Kabupaten Blitar, RSUD Ngudi Waluyo dilaporkan mengalami kekurangan stok oksigen. Bahkan, hanya cukup untuk dua hari ke depan.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Endah Woro Utami mengakui, stok oksigen di rumah sakit yang saat ini sudah menipis.

"Stok oksigen tinggal untuk dua hari, hari ini dan Senin besok (5/7/2021). Kita masih terus mengupayakan tambahan pasokan oksigen dari distributor," ujar Woro saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur

Woro mengatakan, berdasarkan catatan per Sabtu (3/7/2021) pukul 09.00 WIB, stok oksigen cair yang ada di tabung sentral penampungan oksigen milik RSUD Ngudi Waluyo sebanyak 4.402 liter.

Jumlah tersebut, menurut Woro, cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien selama dua hari terhitung sejak laporan status tersebut.

Oksigen cair sebanyak itu, kata dia, ditampung di tabung sentral berukuran raksasa dan disalurkan ke ruang-ruang perawatan intensif, terutama bagi pasien Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com