JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, upaya untuk membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah masih dihadapkan oleh berbagai tantangan.
Salah satunya yakni terkait literasi terkait ekonomi dan keuangan syariah.
"Ekonomi dan keuangan syariah tidak boleh dilihat hanya dari sisi kesesuaian syariahnya saja, melainkan harus efisien dan kompetitif sehingga menjadi pilihan rasional bagi semua orang, tidak hanya bagi kaum muslim saja," kata Ma'ruf saat Webinar Menanti Kebangkitan Ekonomi Syariah dalam rangka HUT ke-1 Harian Disway, Minggu (4/7/2021).
Berdasarkan survei Bank Indonesia tahun 2020, pemahaman masyarakat Indonesia akan literasi ekonomi dan keuangan syariah baru mencapai 16,2 persen.
Baca juga: Wapres: Komponen Terwujudnya Ekonomi Syariah adalah Peningkatan SDM
Sementara itu, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, indeks literasi keuangan syariah baru mencapai 8,93 persen dan indeks inklusi keuangan syariah baru mencapai 9,1 persen.
"Memperbanyak informasi dan pemberitaan terkait ekonomi dan keuangan syariah termasuk UMKM menjadi salah satu upaya kita meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonimi dan keuangan syariah," kata dia.
Oleh karena itu, Ma'ruf menilai, perlu diperbanyak konten yang lebih variatif dan inovatif membahas persoalan ekonomi dan keuangan syariah.
Sehingga, masyarakat akan semakin mendapat pemahaman dan tertarik terhadap ekonomi dan keuangan syariah sejak awal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.