Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Tertinggi

Kompas.com - 17/06/2021, 16:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menduduki peringkat pertama daftar elektabilitas calon presiden dengan angka 23,5 persen.

"Terlihat bahwa per hari ini, capres veteran ya Pak Prabowo Subianto, karena dua kali menjadi capres, saat ini memiliki elektabilitas yang paling tinggi di angka 23,5 persen," kata peneliti LSI Denny JA Adji Alfaraby dalam konferensi pers, Kamis (17/6/2021).

Adji menuturkan, di bawah Prabowo terdapat nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 15,5 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 13,8 persen.

"Memang ada kecenderungan hampir sama dengan bebera lembaga survei yang lain bahwa top three dari capres saat ini memang nama-namanya adalah tiga nama, Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan," ujar Adjie.

Baca juga: Hallyu dan Harapan di Pilpres 2024

Selanjutnya, ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (7,6 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (5,3 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yushoyono (3,8 persen).

Lalu, Ketua DPR Puan Maharani (2 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (1,9 persen), dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (0,1 persen).

"Sisanya yang belum menjawab di angka 26,5 persen," ujar Adjie.

Adjie mengatakan, urutan di atas merupakan hasil survei simulasi 9 nama calon presiden.

Berdasarkan hasil survei itu, Adjie menyebut, hingga kini belum ada capres 'premium' atau capres dengan elektabilitas di atas 25 persen.

Menurut Adjie, tokoh dengan elektabilitas di atas 25 persen menunjukkan bahwa tokoh tersebut dapat menjadi kandidat yang kuat untuk dicalonkan presiden.

Baca juga: KPU Mulai Susun Regulasi untuk Pemilu 2024

"Karena kalau kita lihat, kita hitung secara matematis, kemungkinan paling banyak capres di 2024 adalah empat capres, paling banyak. Dari empat capres, kalau kita simulasi 100 persen berarti minimal 25 persen, jadi kita ambil threshold 25 persen," ujar Adjie.

Adapun survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka responden menggunakan kuesionar dalam kurun waktu 27 Mei 2021 hingga 4 Juni 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com