Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Dapat Kemudahan karena Jadi Anak Megawati, Puan: Bukan Berarti Karpet Merah

Kompas.com - 08/06/2021, 16:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku mendapat kemudahan dalam berpolitik karena berstatus sebagai anak Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Namun, Puan mengatakan, kemudahan yang diperolehnya bukan berarti ia mendapat karpet merah dalam perjalanan politiknya.

"Bahwa saya kemudian mendapatkan berbagai macam kemudahan karena memang anaknya ketua umum, betul, saya tidak mengingkari itu, pasti ada kemudahan yang saya dapat, tetapi bukan berarti karpet merah yang disiapkan," kata Puan dalam rekaman video saat ia memberi pengarahan ke kader PDI-P di Manado, Senin (8/6/2021).

Baca juga: Beredar Rekaman Politisi PDI-P Sebut Puan Maharani ibarat Teh Botol Sosro pada Pilpres 2024

Puan menyebut, meski berstatus anak Megawati, ia tetap harus turun ke daerah untuk berkampanye.

Menurut Puan, seorang pemimpin harus menyatu dan bersama dengan masyarakat, atau tidak hanya mengandalkan kemudahan yang ia dapat.

"Saya tetap pergi turun ke bawah, bahkan setiap Pilkada Jawa Tengah, 35 kabupaten kota saya datangi, sudah kayak saya yang mau nyalonin pilkada. Saya kampanye ke mana-mana, di daerah-daerah basis, saya ajak ibu ketua umum untuk datang di daerah-daerah basis," ujar Puan.

Ketua DPR itu mengatakan, kedekatan antara Megawati dengan dirinya sebagai ibu dan anak tidak membuat dirinya dapat mengintervensi keputusan-keputusan partai.

Puan mengatakan, sebagai ketua DPP partai, ia tentu berhak menyampaikan pendapat. Namun, ketika keputusan sudah diambil, ia harus mematuhinya.

"Secara kedekatan pribadi dekat banget sama ketua umum, tapi saya tidak pernah kemudian memaksa-maksa ketua umum atau bisik-bisikin ketua umum harus begini harus begitu, urusan partai ya ibu itu ketua umum saya," kata Puan.

Baca juga: Puan: Kita Bukan hanya Ingin PDI-P Menang Pemilu, Lebih dari Itu

Diberitakan sebelumnya, dalam acara tersebut Puan menyampaikan bahwa tugas kader PDI-P bukan hanya memenangkan pemilihan umum tetapi membawa harapan dan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Kita bukan hanya ingin PDI Perjuangan menang Pemilu, lebih dari itu. Kita ingin kemenangan PDI Perjuangan membuka jalan untuk mewujudkan Indonesia berdaulat, berdikari, dan berkepribadian," kata Puan, dikutip dari keterangan tertulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com