Jokowi Perkenalkan Komik "Jelajah Indonesia Maju"

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memperkenalkan komik berjudul Jelajah Indonesia Maju melalui unggahan di akun Instagram resminya, @jokowi.

Dalam unggahan pada Sabtu (5/6/2021), Presiden menjelaskan latar belakang cerita dari komik tersebut.

Menurut Jokowi, ada tiga anak muda yang menjadi tokoh utamanya. Ketiganya yakni Joko, Koko, dan Wiwi yang merupakan mahasiwa dan mahasiswi berusia 22 tahun.

"Jojo, Koko dan Wiwi adalah tiga anak muda yang bersahabat. Latar belakang mereka berbeda, namun punya satu kesamaan: impian untuk menjelajahi Indonesia, negeri mereka yang kaya," tulis Jokowi.

Baca juga: ICW: Firli Bahuri Anggap Perintah Jokowi Hanya Angin Lalu

Kepala negara menyebutkan, ketiga sahabat itu akhirnya memulai perjalanan bersama dengan bertualang dari satu pojok ke pojok lain Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Mereka menemui orang-orang dari beragam latar belakang dan masalah serta menjumpai aneka hal menarik di Tanah Air.

"Mereka akan membagi kisah perjalanan itu kepada kita semua. Dan inilah kisah pertama Jojo, Koko dan Wiwi. Apa yang mereka temui ?" kata Jokowi mengakhiri pengantarnya.

Baca juga: Pengamat: Komitmen Pemerintahan Jokowi terhadap Agenda Antikorupsi Lemah

Adapun komik yang diunggah pada Sabtu ini merupakan episode pertama dari seri cerita Jelajah Indonesia Maju.

Pada episode pertama ini, ketiganya bertualang mencari pedagang mi ayam yang diceritakan sudah pernah disambangi oleh Wiwi.

Menurut Wiwi, warung mi ayam itu berada di gang sempit, tetapi rasanya sangat enak.

Setelah berputar-putar mencari lokasinya, ketiga sahabat itu menemukan lokasi yang dituju.

Tak perlu waktu lama, tiga mangkuk mi ayam pun dipesan dan langsung dinikmati oleh mereka.

Jojo dan Koko yang baru sekali merasakan mi ayam tersebut sepakat bahwa rasanya sangat enak.

Hanya saja, mereka mempertanyakan mengapa warung mi ayam itu sepi pengunjung.

Saat berbincang dengan ibu pemilik warung, ketiganya baru mengetahui bahwa lokasi yang berada di dalam gang membuat dagangannya sulit dikenal pembeli.