Selain itu, pemilik warung ternyata belum dapat memanfaatkan teknologi ponsel pintar yang dimilikinya untuk berdagang.
Baca juga: Di Mana Keberpihakan Jokowi dalam Pemberantasan Korupsi?
Ibu pemilik warung mengatakan, meski punya ponsel pintar, belum ada yang mengajarinya berdagang secara daring.
Jojo, Koko, dan Wiwi lantas berinisiatif mengajari dan mempromosikan dagangan ibu tersebut.
Ketiganya melakukannya lewat media sosial dan aplikasi pesan antar daring.
Setelah semua informasi tentang warung mi ayam itu terdaftar secara daring, pesanan mulai berdatangan.
Ibu pedagang itu sangat senang dan menyampaikan terima kasih kepada tiga pemuda tersebut.
Dia merasa bersyukur karena tinggal di kota dan bisa bertemu dengan anak-anak muda yang terampil dan mau membantunya.
Dia sempat mengungkapkan keprihatinannya kepada pedagang-pedagang yang tinggal desa atau di pelosok daerah. Mereka mungkin mengalami hal yang lebih sulit daripada dirinya.
Mendengar perkataan ibu tersebut, Wiwi merasa sedih dan mulai berpikir.
Dia lalu menyampaikan ide kepada dua sahabatnya untuk mau keliling Indonesia dan membantu masyarakat yang mereka temui.
Mendengar ajakan Wiwi, Jojo dan Koko terlihat terkejut.
Namun, dalam komik tersebut digambarkan bahwa pada akhirnya keduanya setuju dengan usulan Wiwi.
"Kota mana yang pertama mereka kunjungi? Tunggu episode selanjutnya," demikian keterangan dalam penutup episode pertama serial cerita ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.