Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Himpun Donasi Rp 2,3 Miliar untuk Palestina, Atta Halilintar Diapresiasi Dompet Dhuafa

Kompas.com - 31/05/2021, 16:55 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – General Manager Wakaf Dompet Dhuafa Bobby Manulang mengapresiasi youtuber dengan subscriber atau pelanggan terbanyak di Asia Tenggara, Atta Halilintar yang menyerahkan donasi Rp 2,3 miliar untuk masyarakat Palestina.

“Yang patut disyukuri, terlebih hari ini, adalah terjalinnya ekosistem kebaikan antara banyak pihak di sini. Ini potensinya sangat besar, sekarang pun eranya kolaborasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Dia mengatakan itu dalam acara serah-terima hasil donasi yang Atta himpun melalui KitaBisa bersama HatiBaik dan dilakukan secara simbolis di kantor KitaBisa HQ, Jakarta Selatan, Sabtu (29/5/2021).

Adapun, Atta menggalang donasi untuk bidang pendidikan atau sekolah di Palestina sejak 11 Mei 2021 melalui platform galang dana kitabisa.com/solidaritasuntukpalestina.

Perolehan donasi mencapai Rp2.324.987.001 per 28 Mei 2021 kemudian diserahkan Atta, HatiBaik, dan KitaBisa kepada Konsorsium Indonesia, yakni Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Human Initiative, dan Nurul Hayat.

Bobby mengatakan, Atta, HatiBaik, dan KitaBisa menjadi contoh sinergi antara kepedulian masyarakat Indonesia untuk berderma, sehingga memantik kehadiran sosok Atta yang lain.

Baca juga: Bantu Warga Palestina, Dompet Dhuafa Distribusikan 500 Paket Food Bank

“Sekolah untuk Palestina ini juga merupakan bentuk wakaf. Allah hadiahkan hal berupa wakaf memang untuk rahmatan lil alamin,” katanya.

Dia juga menjelaskan, dalam undang-undang wakaf, yang wajib muslim hanya nadzir, sedangkan wakif dan penerima manfaatnya boleh untuk non-muslim.

“Jadi tanahnya ini lokasi di Yerusalem, adalah aset wakaf Masjid Al Aqsa, wakifnya orang Indonesia yang diserahkan untuk Al Aqsa. Jaraknya 2 kilometer dari Al Aqsa,” terang Bobby.

Sementara itu, Atta mengaku sedih melihat berita tentang korban agresi militer Israel di Gaza, Palestina beberapa bulan terakhir.

“Kami sedih banget saat melihat berita tentang saudara-saudara kita di Palestina. Selama beberapa hari ini juga aku mikir, kita enggak bisa diem aja ngeliat kebiadaban aparat Israel ke warga Palestina,” ujarnya.

Baca juga: Lewat Dompet Dhuafa, Anak SDIF Al Fikri Depok Donasikan Uang Celengan Hiasnya untuk Palestina

Oleh karena itu, suami dari Aurel Hermansyah tersebut berinisiatif menghimpun donasi ini sebagai wadah bagi orang Indonesia yang ingin membantu warga Palestina.

Pada acara serah terima ini, Atta mengatakan, pihaknya memiliki visi-misi agar pendidikan di Palestina maju. Sebab, masa depan suatu negara ada pada generasi penerus atau anak-anak mudanya.

“Ketika mereka dibangun mendapat ilmu pendidikan yang baik dan pengalaman yang hebat, kami yakin insyaallah negara itu ke depannya akan hebat. Semoga juga bisa bangun ekonomi disana,” katanya.

Senada dengan Atta, Co-Founder & CEO KitaBisa Alfatih Timur mengungkapkan, pihaknya sempat berdiskusi bersama Atta terkait Palestina dan muncullah inisiasi ide bantuan untuk anak-anak, pendidikan, atau sekolah.

Selain anak yatim dan piatu, donasi ini juga ditujukan untuk memfasilitasi anak-anak dengan kebutuhan khusus (difabel).

Baca juga: Tanggap Darurat Bantu Palestina, Dompet Dhuafa Fokus pada 3 Program Kemanusiaan

“Saya pikir pas banget ya dengan niat baik dan ikhtiar panjang Konsorsium Indonesia. Hadirnya Atta peduli Palestina bersama empat lembaga terpercaya Indonesia, urgensi bisa lebih baik lagi bagi Indonesia,” terangnya.

Timur menyebut, dana yang dikumpulkan akan berguna untuk sarana dan prasarana pendidikan program Sekolah Indonesia untuk Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com