Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS Minta Pimpinan Partai Rajin Silaturahmi dengan Berbagai Elemen Bangsa

Kompas.com - 30/05/2021, 22:14 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut silaturahmi kebangsaan dengan sejumlah partai politik beberapa waktu lalu bertujuan untuk mewariskan rasa persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan pandangan politik.

"Kepentingan bangsa tetap yang harus diutamakan. Kita memiliki tugas sejarah untuk mewariskan rasa persatuan dan persaudaraan di tengah masyarakat," ujar Syaikhu saat menyampaikan pidato politik dalam puncak HUT ke-19 PKS dan Halalbihalal Nasional, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Presiden PKS Kritik Pendengung yang Usung Narasi Perpecahan Bangsa

Syaikhu mengatakan, sikap oposisi PKS bukan berarti terus melestarikan polarisasi politik yang justru kontraproduktif terhadap kebersamaan.

Menurutnya, kompetisi politik di alam demokrasi adalah hal yang lumrah. Namun, kompetisi politik ini harus didasari semangat kebangsaan yang lebih tinggi.

Ia menuturkan, silaturahmi kebangsaan PKS adalah manifestasi dari jalan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Mantan Wakil Wali Kota Bekasi ini menekankan, Islam sebagai rahmat sekalian alam tidak boleh hanya menjadi jargon atau slogan, tetapi harus terealisasikan dalam sikap dan tindakan.

"Silaturahim kebangsaan ini adalah salah satu manifestasi tersebut. Kita harus rajin berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan berbagai elemen kebangsaan," terang dia.

Baca juga: Presiden PKS: Pancasila Disalahgunakan Jadi Instrumen Kekuasaan Pecah Belah Persatuan Bangsa

Ia menambahkan, silaturahmi kebangsaan juga salah satu ikhtiar memitigasi berbagai stigma yang dilekatkan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan keberadaan PKS.

Menurutnya, silaturahmi kebangsaan akan mencairkan ketegangan politik, membuka keran komunikasi politik yang tersumbat dan mengikis prasangka buruk antar anak bangsa.

"Karena itu, silaturahmi kebangsaan ini harus sering kita lakukan di berbagai level kepemimpinan partai mulai dari tingkat nasional, wilayah hingga daerah. Silaturahmi tidak harus formal, komunikasi informal juga tidak kalah penting," tegasnya.

Sebelumnya, pada Rabu (14/4/2021), petinggi PKS bertemu dengan pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk membahas sejumlah topik, termasuk komitmen bersama dalam menjaga demokrasi dan keutuhan NKRI.

Baca juga: PDI-P Akui Sulit Berkoalisi dengan PKS dan Demokrat

 

Selain PPP, sejumlah pertemuan juga digelar dengan pimpinan Partai Demorkat, PDI-Perjuangan, PKB, Golkar, hingga Nasdem.

Dalam kunjungan ke DPP Partai Nasdem, kedua partai itu sepakat mendorong semua pihak untuk mengakhiri polarisasi dalam politik untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Kemudian, Syaikhu juga bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Selasa (4/5/2021).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com