Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PAN Akan Bertemu Presiden PKS Siang Ini

Kompas.com - 21/05/2021, 13:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dijadwalkan bertemu pada Jumat (21/5/2021) siang.

Menurut Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, keduanya akan bertemu untuk menyamakan persepsi membangun demokrasi Indonesia agar lebih berkualitas.

"Pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi untuk membangun demokrasi Indonesia agar lebih bagus, berkualitas, dan dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," kata Yoga seperti dikutip Antara, Jumat.

Yoga melanjutkan, pertemuan antara kedua tokoh itu juga dalam rangka silaturahmi dan halal bihalal di bulan Syawal.

Lebih lanjut, ia menyinggung posisi PAN hingga kini, meski tak ada kader partai di kabinet, tetaplah menjadi partai pendukung pemerintah.

Baca juga: Dukung Palestina, Sekjen PAN: Indonesia Harus Embargo Produk Israel

"Berada di dalam atau di luar kekuasaan adalah sama-sama mulia. Asal untuk perjuangan kemakmuran rakyat," jelasnya.

Yoga juga mengungkapkan bahwa partainya tetap bersikap kritis terhadap pemerintah. Hal itu ditunjukkan dan tersalurkan secara konstitusional dalam lembaga legislatif.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar mewujudkan pemerintahan yang semakin bersih, sehat, kuat.

"Bukan untuk merongrong atau menjatuhkan pemerintahan," terangnya.

Sebelumnya, beredar undangan kepada awak media untuk meliput pertemuan antara Ketum PAN dan Presiden PKS, Jumat siang.

Pertemuan itu direncanakan terjadi pukul 13.00 WIB di Sekretariat DPP PAN Jalan Daksa I Nomor 10, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com