Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Sebut Sampai Sekarang Pemerintah Masih Perlu Kerja Keras Atasi Kemiskinan di Papua

Kompas.com - 03/05/2021, 11:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah penanggulangan kemiskinan di Papua dan Papua Barat merupakan salah satu prioritas yang tengah ditangani pemerintah saat ini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, meskipun menjadi prioritas, tetapi dalam penanganannya masih diperlukan kerja keras.

"Masalah penanggulangan kemiskinan baik di Provinsi Papua maupun Papua Barat menjadi salah satu prioritas yang harus ditangani yang sampai sekarang juga masih perlu kerja keras," kata Muhadjir di acara Peluncuran Website Dokumentasi Papua dan Diskusi Empat Dekade Kiprah LIPI di Papua secara virtual, Senin (3/5/2021).

Kerja keras tersebut perlu dilakukan, kata dia, mengingat persentase penduduk miskin di Provinsi Papua dan Papua Barat masih di atas rata-rata nasional per September 2020.

Baca juga: 5 Rencana Percepatan Pembangunan Papua oleh Stafsus Billy Mambrasar, Petani Milenial hingga Pusat Pembelajaran Non-formal

Muhadjir mengatakan, persentase kemiskinan di Indonesia pada September 2020 mencapai 10,19 persen.

Sementara di Papua Barat 21,70 persen dan di Papua sebesar 26,80 persen.

"Kemudian usia harapan hidup baik di Provinsi Papua maupun di Papua Barat memang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun tetapi juga masih berada di bawah rata-rata nasional," kata Muhadjir.

Di Papua Barat, usia harapan hidup mencapai 66,2 tahun sedangkan di Papua 65,79 tahun. Adapun rata-rata nasional adalah 71,56 tahun.

Di samping itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, rata-rata lama sekolah di Papua Barat juga masih lebih tinggi dari Papua.

Papua Barat sebesar 7,60 persen, sedangkan Papua sebesar 6,69 persen. Namun angka rata-rata nasional masih jauh di atasnya, yaitu 8,48 persen.

Baca juga: Mahfud Klaim Lebih dari 92 Persen Rakyat Papua Pro-RI

"Akses terhadap sumber air misalnya, Papua juga masih rendah yaitu 79,69 persen untuk Papua Barat dan 62,7 persen untuk Papua. Sedangkan rata-rata nasional 90,21 persen," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, pendekatan kesejahteraan pun menjadi prioritas utama pemerintah untuk Papua dan Papua Barat.

Salah satunya dengan diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Itu merupakan upaya untuk mempercepat pembangunan di Tanah Papua agar dapat sejajar dengan provinsi yang lain," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com