Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Silaturahmi ke PDI-P, PKS: Serasa Rumah Sendiri

Kompas.com - 27/04/2021, 12:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Pusat DPP PDI-P di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (27/4/2021) pagi.

Saat kunjungannya diterima DPP PDI-P, Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Alhabsyi mengaku pihaknya sangat berbahagia bisa hadir ke kantor partai berlogo kepala banteng moncong putih itu.

"Kita datang ke sini seperti sedang berasa di rumah sendiri. Terasa penuh dengan berkah," kata Habib Aboe dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa.

Habib Aboe mengungkapkan, pihaknya datang berkunjung ke PDI-P untuk belajar bagaimana mengurus negara.

Baca juga: PKS Silaturahmi dengan PDI-P Bahas Penanganan Covid-19 hingga Peningkatan Kualitas Pemilu

Dia pun tak segan meminta langsung kepada Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, agar dapat membagikan ilmu mengurus negara kepada partainya.

"Bagi-bagi ilmunya lah," pinta Habib Aboe.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa kedatangan jajaran DPP PKS juga dengan semangat sebagai pengurus baru partai hasil Musyawarah Nasional.

Habib menambahkan, pertemuan antara PKS dan PDI-P juga tetap dengan suasana protokol kesehatan Covid-19.

Ia mengaku, pihaknya telah melakukan tes Covid-19 melalui Genose sebelum datang ke kantor PDI-P.

"Suasana Covid-19 akan jadi perhatian kita semua. Makanya kami di Genose dulu. Jadi kami datang dengan kondisi sehat," ucapnya.

Baca juga: PKS Sebut Pertemuan dengan Partai Demokrat Tak Bahas Koalisi Partai Islam

Ia menjelaskan pembicaraan apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan PKS dan PDI-P. Menurutnya, pertemuan silaturahmi ini akan membahas masalah kebangsaan.

Pertemuan tersebut, kata dia, juga dapat mengartikan bahwa antara kedua partai tidak selalu berlawanan.

"Jangan kesannya seakan PDI Perjuangan dan PKS selalu berlawanan. Kita bersama saja. Kalau berbeda pendapat itu hal biasa. Maksud saya, bernegara harus kita bikin suasana happy," nilai Habib Aboe.

Lebih lanjut, Habib Aboe menilai bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Namun, posisi PKS di luar pemerintah adalah sebagai penyeimbang dan itu merupakan hak demokrasi.

"Kalau ada berbeda sedikit, ya silakan. Kalau di luar pemerintahan, itu balancing dan hak demokrasi," tegas Habib Aboe.

Baca juga: Bertemu AHY, Presiden PKS Serukan Tolak Terorisme dan Penodaan Agama

Di sisi lain, Habib juga mengungkapkan bahwa Presiden PKS Ahmad Syaikhu berhalangan hadir dalam pertemuan tersebut.

Sejatinya, Ahmad Syaikhu dijadwalkan hadir memimpin rombongan PKS berkunjung ke kantor PDI-P.

Namun, kata dia, Syaikhu berhalangan hadir karena ada kabar berita duka cita meninggalnya Sekretaris Majelis Syuro Untung Wahono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com