Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Diminta Evaluasi Praktik Spionase di Lapangan Usai Tewasnya Kabinda Papua

Kompas.com - 27/04/2021, 09:21 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi meminta Badan Intelijen Negara (BIN) mengevaluasi praktik spionase di lapangan menyusul tewasnya Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Mayjen Anumerta TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

"Tentu saja ini harus dievaluasi, praktik intelijen di lapangan ini harus dievaluasi, dibenahi," ujar Fahmi ketika dihubungi Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Fahmi menyebutkan, tewasnya Kabinda Papua ditangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak lepas dari abainya penerapan standar operasional prosedur (SOP).

Baca juga: Kabinda Papua Gugur, Menko Polhukam Dinilai Perlu Ambil Langkah Cermat Untuk Merespons Situasi di Papua

Sebagai seorang intelijen, kata Fahmi, sudah sepatutnya tiap agen dapat melaksanakan operasi di lapangan secara senyap, sekalipun itu dalam rangka observasi.

Sebaliknya, sebisa mungkin setiap agen intelijen bekerja dengan menghindari kerumunan atau rombongan aparat keamanan yang selama ini kerap menjadi sasaran penembakan KKB.

"Mereka (agen) punya kerawanan sendiri ketika bergabung dengan kelompok, yang katakanlah kelompok pergerakan pasukan yang memang menjadi target serangan. Dengan begitu sejak awal semestinya sudah paham risikonya," kata Fahmi.

Fahmi menyebut setiap agen merupakan aset bagi negara untuk mendapat informasi. Karena itu, kedisiplinan dalam menjalankan cara kerja spionase sangatlah krusial.

"Karena bagaimanapun agen di lapangan adalah aset yang harus diandalkan untuk mendapatkan informasi yang memadai, terutama terkait dengan keamanan negara," ujar dia.

Baca juga: Anggota Komisi I: Selama 10 Tahun Terakhir, Konflik di Papua Bukan Semakin Membaik

Fahmi juga menceritakan bahwa pada satu masa agen BIN pernah disepelekan. Itu terjadi lantaran sosok agen BIN tidak pernah diketahui. Sekalipun itu di kalangan TNI dan Polri.

Hal inilah yang diharapkan kembali mengakar pada praktik spionase BIN di lapangan.

"(Saat ini) banyak keluar dari kaidah (intelijen). Petugas BIN itu dulu disepelekan karena enggak dikenal, bahkan oleh jajaran dari unsur TNI dan Polri, kadang enggak kenal. Dulu kebanyakan yang di lapangan sipil. Sekarang kan ada perubahan, mereka lebih cenderung bergaul dengan TNI-Polri," kata dia.

Baca juga: Polri: Tidak Ada Tempat Bagi KKB di Tanah Papua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com