JAKARTA, KOMPAs.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengajak tokoh lintas agama membuat program membangun kekebalan bangsa menangkal paham radikal terorisme.
Boy menuturkan, tokoh agama merupakan pencerah bagi umat beragama.
"Tentu menjadi kewajiban kita bersama menjaga imunitas bangsa dari berbagai pengaruh-pengaruh virus yang membahayakan umat,” ujar Boy Rafli Amar, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Menurut BNPT, Ini Alasan Kelompok Teroris Kerap Rekrut Perempuan
Hal ini diungkapkan Boy Rafli Amar saat acara Dialog Kebangsaan bersama Gugus Tugas Pemuka Agama yang tergabung Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jumat (9/4/2021) malam, dikutip Antara.
Hadir pula dalam acara tersebut anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya
Boy Rafli mengatakan, pertemuan dengan para tokoh lintas agama sangat penting untuk membangun daya imunitas menghadapi virus radikalisme yang menjadi ancaman bangsa Indonesia.
Lebih lanjut Boy menyebut ideologi terorisme memiliki karakteristik, yakni intoleran, anti kemanusiaan, memanipulasi teks-teks ajaran agama, termasuk juga mudah menyalahkan pihak-pihak lain yang tidak sejalan pemikirannya.
"Dan kecenderungannya bahkan melakukan yang bersifat destruktif," ujar Boy.
Sementara itu, Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menyampaikan, dalam hal ini BNPT tak mungkin bekerja sendirian.
Sehingga perlu masukan para tokoh lintas agama untuk memikirkan generasi penerus bangsa menjadi pembangun-pembangun bangsa.
Menurut Habib Luthfi, menjadi PR bersama untuk mencegah pengaruh-pengaruh yang akan melenturkan nasionalisme yang ada di republik tercinta ini.
Dalam acara tersebut hadir organisasi keagamaan. Di antaranya, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Al Irsyad al Islamiyah, Ittihadiyah, Persatuan Tarbiyah islamiyah (Perti).
Baca juga: BNPT Sebut Perempuan Cenderung Lebih Cepat Terpapar Paham Ekstremisme
Lalu, Mathlaul Anwar (MA), Az Zikra, Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Syarikat Islam Indonesia, Al Washliyah.
Selain itu hadir juga perwakilan dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Kemudian, Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.