JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menekankan pentingnya peran ulama dan pemuka agama demi meredam penyebaran ajaran radikal di masyarakat.
Pasalnya, menurut Sahroni, para terduga teroris kerap mengikuti berbagai kajian yang disampaikan oleh para pemuka agama.
"Kalau kita lihat dari surat wasiat para pelaku bom bunuh diri, bisa dilihat isinya sarat ajaran agama yang tentunya mereka dapatkan dari pemuka agama yang mereka ikuti. Karenanya saya melihat di sini peran alim ulama sangat dibutuhkan untuk membantu meluruskan pemahaman yang salah tentang agama," kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Wapres Minta MUI Bantu Pemerintah Cegah Berkembangnya Paham Radikalisme
Politikus Partai Nasdem itu menuturkan, optimalisasi peran ulama ini penting dilakukan oleh Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Sebab, para ulama dinilai memiliki sentuhan emosional yang kuat kepada para pengikutnya.
"Mereka nurut kalau ustaznya yang ngomong, makanya para ulama ini juga harus dilibatkan oleh BNPT dan Kepolisian dalam upaya memberantas paham terorisme ini," kata dia.
Dalam waktu kurang dari satu pekan terakhir terjadi dua aksi teror yakni bom di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) dan serangan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
Seorang perempuan berinisial ZA (25 tahun) menyerang Mabes Polri pada Rabu sore dengan menembakkan senjata api ke arah polisi, Rabu sore.
Baca juga: Tangkal Radikalisme, Menteri PANRB Minta ASN Amalkan Pancasila
"Yang bersangkutan menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos, dua yang ada di luar, kemudian menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya," kata Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers, Rabu malam.
"Kemudian dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan," tuturnya.
Aksi teror ini terjadi tak lama setelah Polri menggerebek sejumlah terduga teroris menyusul teror bom bunuh diri di Makassar.
Aksi teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.