Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Perbanyak Tim SAR di Lokasi Bencana NTT dan NTB

Kompas.com - 06/04/2021, 10:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan evakuasi korban bencana banjir dan longsor di NTB dan NTT dipercepat.

Oleh karenanya, Presiden meminta penambahan jumlah tim SAR yang diterjunkan ke lokasi bencana.

"Pagi hari ini ada beberapa hal yang ingin saya tekankan. Pertama, percepatan proses evakuasi, yakni pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan," ujar Jokowi saat melakukan telekonferens penanganan bencana NTT dan NTB, Selasa (6/5/2021).

Baca juga: Hampir Seluruh Daerah di NTT Terdampak Banjir Bandang dan Longsor, 8 Kabupaten/Kota Parah

"Kami minta kepala BNPB, kepala Basarnas dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri serta seluruh jajarannya mengerahkan tambahan personel SAR," lanjutnya.

Dengan begitu, proses evakuasi bisa lebih mudah menjangkau wilayah yang lebih luas.

Termasuk di dalamnya wilayah-wilayah terdampak bencana yang berada di lokasi terisolasi.

"Juga untuk menjangkau gugus pulau di NTT, seperti Pulau Alor dan lainnya. Juga untuk melancarkan proses evakuasi,pencarian dan penyelamatan korban," tutur Jokowi.

Baca juga: BNPB: 8.424 Warga Mengungsi akibat Banjir Bandang dan Longsor di NTT

"Saya minta juga ke Pak Menteri PUPR untuk mengerahkan alat-alat berat dari berbagai tempat. Kika jalur darat masih sulit ditembus saya juga minta dipercepat pembukaan akses lewat laut maupun udara," katanya.

Presiden menambahkan, bencana di NTT dan NTB ini terjadi akibat dampak siklon tropis Seroja. Kedua provinsi ini mengalami dampak paling besar dari adanya angin siklon tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com