Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Pasar Dibuka Covid-19 Jadi Naik, Setop Dulu

Kompas.com - 26/03/2021, 12:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar para bupati tak tergesa-gesa membuka semua fasilitas publik.

Ia mengingatkan bahwa penularan Covid-19 masih terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, pembukaan fasilitas publik mestinya dilakukan per sektor.

"Seperti yang tadi saya sampaikan, kalau buka pasar Covid-nya naik, hati-hati, setop dulu, per sektor dulu, enggak usah tergesa-gesa semua buka," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Istana Negara, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Jokowi: Jangan Sekali-kali Beli Produk Asing untuk Proyek Pemerintah

Jokowi mengatakan, penanganan Covid-19 berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi kabupaten, kota, provinsi, ataupun ekonomi nasional. Hal ini ia akui tidak mudah.

Oleh karena itu, kata dia, jika pelonggaran suatu sektor ternyata menyebabkan kenaikan kasus kasus virus corona, Jokowi meminta agar pengetatan kembali dilakukan.

"Enggak mudah. Begitu dilonggarkan di sebuah sektor, kita kadang-kadang ngintip terus, ini Covid-nya naik enggak, begitu naik, setop," ujar Jokowi. 

Selain sektor perdagangan di pasar, Jokowi juga meminta pemerintah daerah memperhatikan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas.

Ia ingin para bupati terus memantau detail perkembangan kasus Covid-19 seiring dengan berjalannya kebijakan tersebut.

Baca juga: Jokowi: Vaksin Covid-19 di Indonesia Akan Capai 60-70 Juta Dosis di Bulan Juli

 

Jika kebijakan itu ternyata menyebabkan kenaikan kasus virus corona, Jokowi meminta agar pelaksanaannya dihentikan.

"Kalau enggak, Covid-nya enggak dapat, naik terus, ekonominya juga enggak dapat, turun terus. Hati-hati karena ini berhubungan," kata dia.

Jokowi meminta para bupati tidak lengah sedikit pun dalam menangani pandemi. Ia ingin agar testing, tracing, dan treatment terus digalakkan.

Ia juga meminta supaya daerah-daerah yang berada di zona merah atau zona oranye Covid-19 terus menekan angka penularan virus corona sehingga bisa masuk ke zona hijau atau bebas Covid-19.

Baca juga: Jokowi: Dahulukan Vaksinasi di Lokasi dengan Interaksi dan Mobilitas Tinggi

Meski tidak mudah, Jokowi menyebutkan, penanganan pandemi harus seimbang antara sektor kesehatan dan ekonomi.

"Percepatan pemulihan ekonomi ini menjadi kunci, tetapi sekali lagi, gas dan remnya ini harus diatur," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com