Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tak Anggap Disiplin Protokol Kesehatan sebagai Beban

Kompas.com - 10/03/2021, 09:28 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

Namun, ia tidak ingin penerapan protokol kesehatan dianggap sebagai beban.

"Saya berharap masyarakat tidak menganggap protokol kesehatan sebagai beban, melainkan sebagai solusi preventif terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita," kata Wiku dalam komferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: WAWANCARA KHUSUS: Cerita Pasien 01 soal Gejala Awal Covid-19 dan Tahu Usai Diumumkan Jokowi

Wiku menyebutkan, penerapan protokol kesehatan merupakan upaya untuk menghindari penularan virus corona. Protokol yang dimaksud yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Protokol kesehatan, kata dia, bahkan dapat menghindarkan diri dari penyakit menular lainnya apabila diaplikasikan sebagai cara hidup baru.

"Saya berharap masyarakat dapat sepenuhnya mengerti bahwa Covid-19 itu sesungguhnya dapat dihindari," ujarnya.

Wiku mengingatkan bahwa selama pandemi banyak terjadi fenomena long Covid. Fenomena ini dapat diartikan sebagai gejala sakit berkepanjangan yang diderita pasien setelah tes Covid-19 menunjukkan hasil negatif.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Prajurit TNI, Kasum Harap Bisa Bantu Pemda Laksanakan Protokol Kesehatan

Secara umum penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu dua hingga enam minggu. Namun, ada orang yang merasakan sejumlah gejala pasca beberapa minggu dinyatakan pulih.

Mengacu pada hasil penelitian Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), gejala yang dialami penderita Covid-19 berbeda-beda.

Sebagian besar penderita mengalami gejala ringan sampai sedang, sekitar 10-15 persen penderita mengalami gejala berat, dan sekitar 5 persen menderita gejala kritis.

Wiku menyebutkan, long Covid tidak hanya dapat terjadi kepada pasien Covid-19 yang bergejala berat atau kritis, tetapi bisa juga yang bergejala ringan, pasien berusia muda, bahkan yang tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Baca juga: Satgas Minta Pemda Antisipasi Potensi Lonjakan Covid-19 akibat Libur Panjang

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada sampel yang berusia 18-34 tahun yang sebelumnya sehat, 20 persen atau 1 di antara 5 melaporkan mengalami beberapa gejala yang berkepanjangan setelah menderita Covid-19.

Dengan adanya temuan ini, Wiku berharap masyarakat dapat lebih waspada dan tidak meremehkan protokol kesehatan.

"Dengan adanya hasil penelitian ini saya juga sangat berharap beberapa bagian dari masyarakat yang bersikap acuh pada Covid-19 bahkan tidak percaya dapat menimbang kembali caranya beraktivitas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com