JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah mengantisipasi potensi kenaikan kasus virus corona yang mungkin terjadi akibat libur panjang.
Dalam waktu dekat, terdapat masa libur panjang peringatan Isra Mi'raj, Kamis (11/3/2011) yang berdekatan dengan libur akhir pekan.
"Pemda diharapkan dapat mengantisipasi peluang kenaikan kasus yang umumnya terjadi saat libur panjang dengan pendekatan kedaerahan masing-masing," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Satgas: Vaksinasi Tak Boleh Ditunda karena Khawatir pada Varian Baru Virus Corona
Wiku meminta agar momen libur panjang kali ini menjadi pelajaran terakhir dari lima masa libur panjang sebelumnya.
Ia menyebut, peningkatan kasus Covid-19 kerap terjadi setelah masa libur panjang.
"Mohon kerja samanya kepada masyarakat untuk bersabar dan bijak khususnya dalam melakukan kegiatan yang berisiko meningkatkan penularan seperti bepergian jarak jauh," ujarnya.
Wiku menuturkan, pada prinsipnya pandemi tidak seharusnya menghalangi masyarakat untuk tetap produktif.
Namun, ia mengingatkan bahwa produktivitas di masa pandemi harus sejalan dengan disiplin protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Dalam melakukan adaptasi kebiasaan baru masyarakat produktif aman Covid-19 perlu adanya proses yang bertahap, mulai dari melakukan prakondisi, menentukan waktu yang tepat, prioritasnya," kata Wiku.
"Melakukan koordinasi pusat dan daerah tentunya untuk pemerintah, dan terus melakukan monitoring dan evaluasi selama kegiatan berlangsung," ucapnya.
Baca juga: Event Olahraga dan Musik Sudah Bisa Dijalankan, Satgas Covid-19 Minta Dipersiapkan dengan Matang
Sebelumnya, Wiku menyampaikan bahwa sepanjang satu tahun ke belakang ada implikasi kematian pada setiap masa libur panjang.
Pada bulan-bulan tanpa libur panjang, kasus kematian akibat Covid-19 berkisar antara 50 sampai 900 orang.
Sementara saat libur panjang, kasus kematian meningkat tajam menjadi 1.000 sampai 2.000 orang.
Tidak hanya itu, akibat libur panjang, kasus Covid-19 juga mengalami kenaikan.
Pada September 2020 misalnya, terjadi peningkatan kasus virus corona sebesar 42,3 persen atau 45.895 kasus.
Peningkatan itu dikontribusikan dari libur panjang pada 15-17 dan 20-23 Agustus 2020.
Peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi pada Desember 2020 dan Januari 2021 seiring dengan adanya libur panjang Natal dan tahun baru 2021.
Kenaikan yang terjadi sejak bulan November hingga Januari mencapai 190.191 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan dengan bulan Oktober.
"Dengan melihat tren kenaikan kasus yang diiringi event libur panjang, sudah sepatutnya kita senantiasa berkaca dan belajar dari pengalaman selama 10 bulan yang lalu agar tidak kembali mengulanginya di masa yang akan datang," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/3/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.