Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Vaksinasi, Wapres: Jangan Sampai Atlet Terpapar Covid-19

Kompas.com - 26/02/2021, 11:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para atlet di Tanah Air jangan sampai terpapar Covid-19 agar tetap bisa berkompetisi dan berprestasi.

Oleh karena itu, para atlet pun menjadi salah satu yang diprioritaskan pada tahap kedua vaksinasi Covid-19.

"Kami menganggap, ini (atlet) salah satu yang harus diprioritaskan (vaksinasi Covid-19) karena ini penting terutama dalam menghadapi berbagai kompetisi, baik nasional maupun internsional," kata Ma'ruf saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi atlet di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).

"Oleh karena itu mereka harus kita siapkan supaya fisiknya cukup baik dan jangan sampai mereka tidak bisa mengikuti kompetisi karena terpapar Covid-19," lanjut Ma'ruf.

Baca juga: Wapres: Bendera Merah Putih Berkibar di Luar Negeri Hanya karena 2 Hal

Ma'ruf mengatakan, para atlet tidak boleh terpapar Covid-19 karena mereka membawa nama baik bangsa jika harus bertanding di tingkat internasional.

Oleh karena itu, kata dia, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi para atlet pun penting dilakukan.

"Ini penting supaya mereka siap. Pemerintah memprioritaskan para atlet untuk divaksin lebih awal," kata dia.

Dari pantauan KOMPAS.com di akun YouTube Wakil Presiden, saat meninjau, Ma'ruf tampak berkeliling ke setiap meja vaksinasi para atlet tersebut.

Baca juga: Wapres Harap Vaksinasi Covid-19 bagi Atlet Bisa Memotivasi Masyarakat

Ia juga sempat menyapa para atlet yang sudah duduk untuk mendapat giliran vaksinasi.

Antara lain para atlet bulutangkis seperti Jonatan Christie, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Greysia Polli, dan Anthony Ginting.

Kemudian beberapa atlet lainnya seperti atlet lari dan atlet disabilitas. Termasuk atlet sepak bola legendaris Tanah Air, Bambang Pamungkas.

Diketahui, Kementerian Kesehatan menargetkan sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua mencapai 38.513.446 orang yang terdiri dari kelompok lanjut usia dan petugas pelayanan publik.

Baca juga: Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Wapres Maruf Semangati Para Atlet

Kelompok prioritas yang menerima vaksin tahap kedua adalah pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan aparatur sipil negara (ASN).

Kemudian, keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BPJS, kepala/perangkat Desa), pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.

Pada tahap pertama, penerima vaksin Covid-19 adalah tenaga medis yang jumlah sasaran vaksinasinya mencapai 1.468.764 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com