Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Calon Gubernur hingga Presiden dari Parpol, Jokowi: Kaderisasi Partai Harus Matang

Kompas.com - 02/02/2021, 15:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut, partai politik seharusnya mampu mempersiapkan kadernya dengan baik. Sebab, banyak pemimpin di Tanah Air, dari daerah hingga pusat, yang berasal dari partai.

Hal ini Jokowi sampaikan dalam acara peluncuran Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik Partai Golkar secara daring, Selasa (2/1/2021).

"Calon bupati, calon wali kota, calon gubernur, calon presiden sebagian besar berasal dari partai politik," kata Jokowi.

"Jika partai politik mampu mempersiapkan kadernya dengan baik dan kualitas yang matang maka sudah dapat dipastikan kepemimpinan nasional maupun daerah juga akan berjalan dengan baik," tuturnya.

Menurut Jokowi, partai politik memerlukan lebih banyak lagi kader-kader yang terdidik, profesional, dan kompeten, khususnya di bidang kepemimpinan politik dan ekonomi.

Baca juga: Pandemi Munculkan Krisis, Jokowi: Persoalan Indonesia ke Depan akan Makin Berat

Sebab, jika sumber daya ini melimpah, dampaknya bukan hanya kepada partai saja, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan bangsa.

"Partai politik adalah sumber utama rekrutmen kepemimpinan nasional maupun daerah," ujar Jokowi.

Jokowi mencontohkan, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, misalnya, diperlukan kader partai yang memiliki sense of crisis atau kepekaan terhadap krisis akibat pandemi.

Sebab, dalam menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi, diperlukan kecerdasan, pengetahuan terhadap situasi lapangan, penguasaan manajemen lapangan, kemampuan melihat hambatan dan kendala, hingga kecepatan mencari solusi untuk memecahkan masalah.

Baca juga: Pengamat: Apa karena Anak dan Menantu Sudah Menang, Jokowi Tak Dukung Pilkada 2022-2023?

Oleh karenanya, menurut Jokowi, kehadiran sekolah kader di partai sangat penting. Bagi partai modern, sekolah kader diperlukan untuk menyiapkan kader secara serius, berjenjang, dan berkelanjutan.

"Kaderisasi tidak bisa dikerjakan sambi lalu, harus digarap dengan matang untuk menghasilkan dampak yang signifikan bagi kemajuan partai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com