JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan logistik, peralatan dan relawan untuk melakukan penanganan darurat pascagempa di Sulawesi Barat.
Gempa bermagnitudo 6,2 dilaporkan terjadi di Majene, pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.30 WITA.
Bantuan logistik yang disalurkan berupa family kit, selimut, makanan dan obat-obatan serta peralatan sanitasi.
"PMI juga mengirimkan relawannya yang terdiri dari dua orang personel satgana dari markas PMI Sulawesi Selatan yang berfungsi sebagai tim asesmen dan 10 orang Dokter dari Universitas Hasanuddin," kata Ketua PMI Jusuf Kalla, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: UPDATE: Pukul 14.00 WIB, 34 Meninggal akibat Gempa Majene dan Mamuju
Selain itu, sejumlah relawan dari markas PMI Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah juga dikerahkan untuk melaksanakan operasi penanganan darurat.
"Kita telah menggerakkan PMI dari Palu dan Makassar untuk membantu masyarakat di sana," ujar Kalla.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa merusak di Majene disebabkan oleh aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust.
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan Berakibat Tsunami di Majene
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) melaporkan, hingga Jumat (15/1/2021) pukul 14.00 WIB, korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat mencapai 34 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melaporkan, sebanyak 34 orang itu berasal dari 26 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, dan 8 orang di Kabupaten Majene.
Sebanyak 16.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian, yakni di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang dan Desa Limbua.
Baca juga: BMKG: Gempa Majene karena Sesar Aktif Mamuju-Majene Thrust
Gempa di Kabupaten Mamuju mengakibatkan Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulbar, rumah warga (pendataan), RSUD Mamuju, dan satu unit minimarket rusak berat. Kemudian, jaringan listrik padam, dan komunikasi selular dikabarkan terputus atau tidak stabil.
Selain itu, terjadi juga longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus). Tercatat 300 unit rumah rusak, satu unit puskesmas rusak berat serta kantor Danramil Malunda rusak berat.
Adapun kebutuhan mendesak antara lain, sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat atau excavator, alat komunikasi, makanan pokok/siap saji, masker, obat-obatan dan vitamin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.