JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengembalikan harga kedelai menjadi normal.
Pasalnya, saat ini harga kedelai melonjak tinggi sehingga membuat masyarakat, terutama pengrajin tahu dan tempe keberatan.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, salah satu cara yang disarankan Wapres Ma'ruf untuk mengembalikan harga kedelai tersebut adalah dengan menggelar operasi pasar.
"Pertemuan dengan menteri pertanian tadi itu bicara soal kedelai. Kalau bisa segera dilakukan semacam operasi pasar, maka lakukanlah. Itu pesan Wapres kepada Mentan," ujar Masduki kepada wartawan usai pertemuan Wapres dengan Mentan di kediaman dinas, Rabu (6/1/2021) malam.
Baca juga: Cek Gudang Importir Kedelai, Satgas Pangan Belum Temukan Pelanggaran
Masduki mengatakan, atas perintah tersebut, Mentan menyanggupinya.
Dengan melakukan operasi pasar tersebut, kata dia, diharapkan harga kedelai yang melambung pun bisa turun kembali.
"Dalam jangka panjangnya wapres berharap supaya ini tidak terus berulang dan tetap saja dilakukan upaya penanaman penanaman kedelai secara lebih intensif," kata dia.
Selain itu, perlu ada jaminan harga dari pemerintah terhadap para petani kedelai.
Sebab, kata dia, jika dibiarkan model pasar bebas seperti saat ini, maka siapapun petani enggan menanam kedelai.
Adapun operasi pasar tersebut diarahkan Wapres agar digelar hingga harga kedelai kembali normal.
Baca juga: Polri Bakal Tindak Importir yang Diduga Timbun dan Mainkan Harga Kedelai
"Wapres juga menyanggupi untuk melakukan koordinasi dengan Menteri Perdagangan karena keluhan dari Kementan bahwa kewenangan untuk melakukan impor kedelai itu bukan kewenangan Kementan," kata dia.
Oleh karena itu, apabila hal tersebut menjadi hambatan, kata dia, maka Wapres pun akan melakukan koordinasinya.
Bahkan, kata dia, menteri-menteri di bidang perekonomian pun akan dikumpulkan untuk membahas hal tersebut.
Diketahui, saat ini harga kedelai impor yang semula di kisaran Rp 6.000-7.000 per kilogram, naik menjadi Rp 8.000-9.000 per kilogramnya.
Hal tersebut pun sempat membuat para perajin tahu dan tempe mogok produksi selama 1-3 Januari 2021 karena langkanya pasokan kedelai di pasaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.