Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bakal Tindak Importir yang Diduga Timbun dan Mainkan Harga Kedelai

Kompas.com - 06/01/2021, 11:42 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri bakal menindak importir yang diduga menimbun dan memainkan harga kedelai sehingga menyebabkan kelangkaan serta kenaikan harga.

“Polri merespon kelangkaan kedelai di pasar terutama importir, apabila ditemukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).

Argo menuturkan, Satgas Pangan Bareskrim Polri telah mengecek sejumlah gudang importir kedelai pada Selasa (5/1/2021).

Salah satunya adalah gudang milik PT Segitiga Agro Mandiri di Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Ukuran Tahu dan Tempe Diperkecil

Perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai asal Amerika Serikat yang disalurkan melalui distributor untuk industri tahu dan tempe serta pakan ternak.

Menurut Argo, dari keterangan staf perusahaan tersebut, harga kedelai ke distributor naik sebanyak Rp 1.000 menjadi Rp 8.600 per kilogram sejak pertengahan Desember 2020.

Hal itu dikarenakan harga beli kedelai di negara asal juga naik dari Rp 6.800 menjadi Rp 8.300.

“Juga dikarenakan sejak pertengahan bulan Oktober-Desember 2020, kapal langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga menggunakan angkutan tujuan Singapura dan sering terjadi delay karena menunggu waktu dalam connecting ke Indonesia sehingga keterlambatan antara 2-3 minggu,” ucapnya.

Baca juga: Naiknya Harga Kedelai dan Saling Sindir Jokowi-Sandiaga soal Tempe Setipis Kartu ATM...

Selain itu, Satgas Pangan juga mengecek gudang PT FKS Mitra Agro di Cikupa, Tangerang.

Argo menuturkan, dari pemeriksaan itu diketahui sebanyak 533,29 ton kedelai masuk ke Indonesia pada 31 Desember 2020 dan 460,22 ton pada 4 Januari 2021.

“Sisa stok per tanggal 5 Januari 2021 sebanyak 858,51 ton,” tuturnya.

Gudang terakhir adalah milik PT Sungai Budi di Kota Tangerang, Banten.

Dari 400 ton kedelai yang masuk pada 4 Januari 2021, sebanyak 300 ton sudah siap didistribusikan ke konsumen dan sisanya berada di gudang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com