Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko PMK: 50 Persen Tenaga Kerja Butuh Peningkatan Kemampuan

Kompas.com - 22/12/2020, 17:00 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 50 persen tenaga kerja yang ada saat ini membutuhkan peningkatan dan pelatihan kemampuan untuk menghadapi situasi dunia kerja yang berkembang dengan digitalisasi.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan, penyesuaian kompetensi dengan teknologi baru sangat dibutuhkan oleh para pekerja agar tak tertinggal.

Pasalnya, menurut publikasi World Economic Forum: Future of Jobs Report tahun 2020, diprediksi 84 persen pekerjaan di dunia akan digantikan oleh mesin-mesin canggih.

"50 persen pekerjaan di dunia akan menggunakan otomatisasi. Untuk mengatasi situasi itu setidaknya 50 persen pekerja yang ada saat ini membutuhkan re-skilling dan upskilling," ujar Agus dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Selasa (22/12/2020).

Ia mengatakan, kondisi seperti itu akan membuat porsi pekerjaan yang masih dilakukan manusia berkurang dari 67 persen menjadi 53 persen dalam lima tahun mendatang.

Baca juga: UU Cipta Kerja Permudah Tenaga Kerja Asing Bekerja di RI, Ini Perubahannya

Bahkan, kata dia, diperkirakan 85 juta lapangan pekerjaan yang ada saat ini pun akan hilang.

“Perlu kita cermati pekerjaan hilang bukan berarti pengangguran, namun artinya ada peluang baru," terang Agus.

"Dalam lima tahun mendatang, diperkirakan ada 97 juta pekerjaan baru yang merupakan kombinasi atau hybrid antara manusia, mesin, dan komputer,” lanjut dia.

Oleh karena itu, ia pun berharap seluruh individu saat ini mulai bisa menyesuaikan kompetensinya dengan teknologi baru.

Termasuk menguasai kemampuan sains, teknologi, hingga internet of things.

Perubahan menuju ke arah itu, sudah mulai terlihat di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Pandemi, kata dia, telah membawa dampak perubahan terhadap sistem kehidupan manusia.

Salah satunya aktivitas sehari-hari yang semula dilakukan manual dan langsung, kini bersifat daring dan digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com