Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan 4 Juta Tenaga Kerja lewat Proyek Strategis Nasional

Kompas.com - 29/05/2020, 19:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 4 juta orang melalui penambahan 89 Proyek Strategis Nasional (PSN).

Proyek Strategis Nasional merupakan kumpulan proyek infrastruktur pemerintahan Presiden Joko Widodo yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018.

"Dari data yang didapatkan oleh Kementerian PUPR bahwa rule of thumb atau multiplier effect dari setiap Rp 1 triliun proyek itu bisa mempekerjakan 14.000 tenaga kerja baik direct atau indirect. Jadi ini adalah proyek yang sifatnya adalah pembangunan," ujar Airlangga usai rapat bersama Presiden Joko Widodo melalui video conference, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: Jokowi Minta PSN yang Pulihkan Ekonomi Diprioritaskan

"Proyek ini dalam periode 2020-2024, ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja setiap tahunnya sebanyak 4 juta. Atau selama proyek itu berjalan, agregatnya bisa mencapai 19 juta orang yang bekerja dalam project selama lima tahun ini," lanjut dia.

Dari 89 proyek baru itu, Airlangga merinci sebanyak 15 proyek berupa pembangunan jalan dan jembatan, lima proyek pembangunan bandara dan lima proyek pembangunan kawasan industri.

Kemudian, sebanyak 13 proyek berupa pembangunan bendungan dan irigasi.

Selain itu, ada pula satu proyek berupa pembangunan tanggul laut, tiga proyek pembangunan smelter, satu proyek penyediaan lahan pangan di Kalimantan Tengah, lima proyek pembangunan pelabuhan dan enam proyek pembangunan infrastruktur kereta api.

Baca juga: Jokowi Minta Proyek Strategis Nasional Tetap Jalan untuk Pemulihan Ekonomi

"Selanjutnya 13 proyek pembangunan kawasan perbatasan,12 proyek sumber energi, enam proyek air bersih, satu proyek pengelolaan sampah, dan tiga proyek pengembangan pesawat tanpa awak," lanjut dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar pengerjaan proyek strategis nasional tetap berjalan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Terutama, proyek yang bisa berdampak pada pemulihan ekonomi.

"Terkait dengan proyek strategis nasional yang sedang berjalan, saya minta diprioritaskan percepatan pelaksanaan PSN yang berdampak bagi penguatan ekonomi rakyat, yang berdampak pada pemulihan ekonomi nasional," kata Jokowi saat membuka rapat kabinet, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: Jokowi: Pembebasan Lahan Jadi Hambatan Terbesar Proyek Strategis Nasional

Jokowi mencatat, ada beberapa PSN yang sangat penting bagi penguatan ekonomi rakyat.

Misalnya program sertifikasi tanah untuk rakyat, legalisasi lahan transmigrasi, reforma agraria, perhutanan sosial serta peremajaan perkebunan rakyat.

"Saya ingin memastikan bahwa program-program ini tetap berjalan, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com