Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen: PPP Menang di 123 Daerah dari 222 Pilkada yang Diikuti

Kompas.com - 11/12/2020, 11:58 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, partainya ikut mengusung dan mendukung pasangan calon di 222 Pilkada.

Dari jumlah tersebut, PPP menang di 123 daerah atau persentase kemenangan sebesar 55,5 persen.

Arsul meyakini persentase kemenangan masih akan bertambah dan mendekati target PPP yaitu 60 persen.

"Kemungkinan jumlah dan persentase ini masih akan bertambah, dilihat dari target pemenangan Pilkada PPP yang 60 persen dari jumlah yang diikuti, maka capaian Pilkada PPP ini telah mendekati target," kata Arsul dalam keterangan tertulis, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Satgas: Rangkaian Pilkada Belum Selesai, Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Arsul menjelaskan, partainya menjadi partai pengusung di 174 daerah dan menjadi partai pendukung di 48 daerah dikarenakan tidak memiliki kursi di DPRD.

Ia juga mengatakan, partainya tidak ikut mengusung pasangan calon di 4 daerah, meskipun memiliki kursi DPRD dan abstain atau tidak memberikan dukungan kepada paslon mana pun di 44 Pilkada.

"Dari keseluruhan Pilkada 2020 yang diikuti oleh PPP, maka dari perhitungan sementara per tanggal 11 Desember ini, terdapat 94 pilkada yang dimenangkan paslon, di mana PPP menjadi menjadi pengusung dan 29 daerah di mana PPP menjadi pendukung paslon," ujarnya.

Baca juga: PPP Prioritaskan Kemenangan untuk 60 Kadernya di Pilkada 2020

Lebih lanjut, menurut Arsul, jumlah kemenangan akan bertambah dikarenakan PPP belum memasukkan hasil Pilkada di beberapa daerah seperti Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara.

Selain itu, hasil Pilkada di beberapa daerah dimana PPP menjadi partai pengusung belum masuk dikarenakan ada perbedaan hasil hitung cepat (quick count) dengan real count KPU.

"Karenanya, kami nilai belum bisa dipergunakan untuk memproyeksikan menang-kalahnya," kata dia.

Baca juga: Putra Presiden Diprediksi Menang Pilkada Solo, Pengamat: Rentan Dinasti Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com