JAKARTA, KOMPAS.com – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai, rencana pemerintah mengizinkan pembukaan sekolah pada bulan Januari 2021 dengan memperbolehkan pembelajaran tatap muka (PTM) berisiko tinggi lonjakan terhadap penularan Covid-19.
Meskipun dengan aturan ketat protokol kesehatan, menurut IDAI, anak berpotensi melanggar protokol kesehatan baik disengaja maupun tidak disengaja.
"Karena anak masih dalam pembentukan berberilaku hidup yang baik agar menjadi kebiasaan rutin di kemudian hari, termasuk dalam menerapkan hidup bersih, dan sehat," kata Ketua Umum IDAI Aman B Pulungan dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Baca juga: Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Sebelum Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19
Aman mengatakan, peningkatan jumlah kasus yang signifikan terjadi setelah pembukaan sekolah.
Hal itu, kata dia, telah dilaporkan di banyak negara, termasuk negara maju, misalnya Korea Selatan, Prancis dan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, IDAI menilai pembukaan sekolah dengan kegiatan pembelajaran tatap muka memiliki cukup besar potensi meningkatkan penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan pendidikan.
Sebab, seluruh warga sekolah termasuk guru dan staf memiliki risiko yang sama untuk tertular dan menularkan virus Covid-19.
"Menimbang dan memperhatikan panduan dari WHO, publikasi ilmiah, publikasi di media massa, dan data Covid-19 di Indonesia pada saat ini, IDAI memandang bahwa pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJJ) adalah hal yang lebih aman," ucap Aman.
Baca juga: Mendikbud: Orang Tua Jangan Khawatir, Sekolah Tak Bisa Paksa Anak Belajar Tatap Muka
Kendati demikian, IDAI menyadari adanya berbagai laporan terkait kondisi anak dan keluarga selama pandemi Covid-19 juga perlu mendapatkan perhatian.
Menurut Aman, peningkatan stres pada anak dan keluarga, pernikahan dini, ancaman putus sekolah hingga berbagai hal yang mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak secara umum dialami negara-negara berkembang.
Oleh sebab itu, IDAI menegaskan, jika memang pembukaan sekolah tetap dilakukan, perlu adanya disiplin hidup bersih dan sehat serta penerapan protokol kesehatan dimulai dari rumah sebagai lingkungan terdekat anak.
"Terlepas apakah anak menghadiri kegiatan belajar tatap muka atau tidak, orangtua dan anggota keluarga dewasa diharapkan mulai memperkenalkan 3M, kebiasaan cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak sejak dini," kata Aman.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tetap Terapkan 3M ketika Vaksin Sudah Diedarkan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.