Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romo Benny: Libatkan Pancasila dalam Setiap Tindakan Merawat Keberagaman

Kompas.com - 03/11/2020, 20:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniwan Katolik yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Romo Benny Susetyo mengungkapkan, kunci merawat keberagaman di Indonesia adalah dengan melibatkan Pancasila dalam segala hal.

Romo Benny mengungkapkan hal itu saat Webinar Rapat Koordinasi Nasional FKUB Tahun 2020 yang diselenggarakan Kementerian Agama RI, Selasa (3/11/2020). Menurut dia, nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila harus dapat diserap dan diamalkan dalam menjaga keragaman tersebut. 

"Kalau kita merawat kemajemukan, keragaman, ke-Indonesia-an, kuncinya itu satu, bagaimana Pancasila itu jadi titik temu dalam kebersamaan kita, tapi juga Pancasila itu harus diinternalisasi dalam cara berpikir, (cara) bertindak anak-anak bangsa ini," kata Romo Benny.

Menurut dia, salah satu alasan mengapa Pancasila harus selalu dilibatkan dalam segala hal yaitu karena keberadaan sila pertamanya yang melambangkan agar umat beragama memperjuangkan kebenaran.

Baca juga: Mendagri: R-APBD Saya Tolak Jika Tak Ada Anggaran untuk FKUB

Lanjutnya, Wakil Presiden Mohammad Hatta sendiri pernah mengatakan bahwa itu wujud tauhid dalam ajaran agama Islam.

"Tauhid itu membela kebenaran, kejujuran. Jadi kalau umat beragama itu memperjuangkan kebenaran, keadilan itu sebenarnya titik temu yaitu nilai kemanusiaan," jelas dia.

Namun, ia juga menyesalkan bahwa saat ini agama kerap digunakan sebagai alat merebut kekuasaan dan bahkan dipermainkan untuk merebut simpatik.

"Kemudian dimanipulasi, kebenaran agama untuk kepentingan baik itu kekerasan, kepentingan sumber daya alam, dan kepentingan untuk merebut simpatik itu. Ini yang akhirnya merusak keberagaman," terangnya.

Tantangan era digitalisasi

Menurut dia, tak ada cara lain selain memasukkan Pancasila dalam segala perbuatan untuk dapat menjaga dan merawat keberagaman Indonesia.

Baca juga: Alokasi Anggaran untuk FKUB 2019-2020, Tertinggi di Kalteng dan Sulteng

Meski demikian, ia tak memungkiri tetap ada tantangan dalam merawat keberagaman, terlebih di era digitalisasi.

"Tantangan kita hari-hari ini adalah menghadapi tantangan era digitalisasi yang mengatasi ruang dan waktu. Dalam ruang digitalisasi itu yang paling bahaya, menurut saya adalah lemahnya literasi dan tidak adanya pendidikan kritis," ungkap Benny.

"Orang kini hanya menerima pemberitaan, tanpa mengecek kebenaran," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com